Sabtu 11 Apr 2020 01:01 WIB

Asosiasi Produsen Otomotif Jepang Beradaptasi dengan Pandemi

Asosiasi Produsen Otomotif Jepang menghindari penangguhan operasi selama pandemi.

Pabrik mobil Toyota di Jepang, ilustrasi. Asosiasi Produsen Otomotif Jepang menghindari penangguhan operasi selama pandemi selama kesehatan pekerja terjaga.
Foto: Business Week
Pabrik mobil Toyota di Jepang, ilustrasi. Asosiasi Produsen Otomotif Jepang menghindari penangguhan operasi selama pandemi selama kesehatan pekerja terjaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Industri mobil Jepang akan mencoba untuk menghindari penangguhan operasi selama pandemi virus corona. Akan tetapi, keselamatan pekerja tetap menjadi prioritas utama, menurut Asosiasi Produsen Otomotif Jepang, dikutip dari Reuters, Jumat.

Asosiasi tersebut mengungkapkan, industri sedang mempertimbangkan dukungan keuangan untuk perusahaan yang kesulitan. Banyak dari pembuat mobil Jepang yang telah menangguhkan beberapa operasi produksi. Sementara, sebagian besar pabrik mereka di luar negeri telah ditutup karena permintaan mobil telah merosot dan adanya karantina wilayah di sejumlah negara dengan dampak tinggi.

Baca Juga

"Selama ada permintaan dan aman bagi pekerja untuk bekerja, kami ingin melihat pabrik negara initetap beroperasi," kata Ketua Asosiasi Produsen Otomotif Jepang, Akio Toyoda.

Akio mengatakan bahwa industri mobil Jepang harus mempertahankan pekerjaan sebanyak mungkin untuk memastikan bahwa pembuat mobil dan pemasok mereka akan siap untuk melanjutkan operasi penuh untuk pemulihan akhirnya dari wabah virus corona. Toyoda, yang juga menjabat sebagai presiden Toyota Motor Corp, mengatakan bahwa pembuat mobil bersama dengan komponen kendaraan, autobody, dan pembuat peralatan mesin sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan dana untuk menawarkan dukungan keuangan kepada perusahaan yang kesulitan.

Seperti saingan global mereka, pembuat mobil Jepang berjuang untuk menahan dampak virus, mempertahankan dan mencari dana tambahan. Toyota dan Nissan Motor Co telah memanfaatkan kreditor mereka untuk jalur kredit tambahan, sumber dari kedua perusahaan mengatakan kepada Reuters.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement