REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemprov Jabar, selama beberapa bulan ini telah memotong gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar untuk penanggulangan Covid-19. Menurut Sekretaris yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Daud Achmad, dana ASN yang terkumpul, mencapai Rp 4 Miliar.
"Untuk Covid ini, secara sukarela ASN menyumbangkan dan mengiimbau agar bisa mengumpulkan dana di Jabar. Sebagai bentuk kepedulian ASN, sekarang sudah terkumpul sekitar Rp 4 miliar," ujar Daud kepada wartawan, Selasa (14/4).
Daud menjelaskan, ASN Jabar mempunyai rekening peduli. Rekening ini sudah lama. "Kami sudah mengumpulkan, ASN yang ingin menyumbang bisa menyalurkan ke rekening Jabar Peduli," katanya.
Pengumpulan dana ini dilakukan, kata dia, karena tentunya sebagai ASN, pihaknya juga ingin segera melakukan langkah yang tepat dengan dana yang terkumpul ini. Agar, ASN Jabar bisa berkontribusi dalam rangka pencegahan Covid-19.
Saat ditanya tentang pemberian insentif tenaga kesehatan, Daud mengatakan, tenaga kesehetan itu ada dokter, tenaga terampil dan ada tingkatannya. Sehingga, pemberian insentif pun besarannya berbeda. "Dalam keputusan gubernur, misalnya dokter yang paling tinggi insentifnya Rp 630 ribu perhari," katanya.
Selain itu, kata dia, pejabat fungsional seperti tingkat ahli, terapi, dokter non PNS, PNS, petugas lain juga diatur nilai insentifnya bervariasi. Misalnya, untuk petugas lainnya yang non ASN Rp 75 ribu perhari dan perawat di kisaran Rp 300 ribu per hari. "Anggarannya, sekitar Rp 17,5 miliar. Teknis pemberiannya belum mendapat laporan. Karena, teknisnya di Dinkes," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan gaji dirinya dan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum akan dipotong untuk penanggulangan Covid-19 di Jabar. Gaji tersebut, akan dipotong selama 4 bulan berturut-turut.
Menurut Ridwan Kamil, kebijakan ini dibuat sebagai gerakan memberantas virus corona bersama-sama. "Saya imbau semu pihak ikut berpartisipasi. Saya juga sudah mewajibkan semua ASN menjadi relawan bagi penanggulangan covid," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan saat Konferensi Pers di Gedung Pakuan, Senin (30/3).
Emil mengatakan, ia ingin menggerakan untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19 ini. Sehingga aturan pemotongan gaji ASN tersebut sedang di atur. Nantinya, dari hasil pemotongan gaji ASN, Gubernur dan Wagub akan disumbangkan untuk penanggulangan Covid-19 di Jabar.
"Ya, pemotongannya di atur dengan proporsional yang adil se-adil dan proporsional mungkin. Itu bentuk bela negara dari ASN kita. Gaji yang dipotong, 4 bulan ke depan. Angkanya, tak bisa disebutkan tapi azas adil dan profesional," paparnya.
Saat ditanya bagaimana kalau ada ASN yang tak mau dipotong, menurut Emil, ini adalah kewajiban bersama semua orang. Ia optimistis tak akan ASN yang menolak, karena selama ini pendapatan ASN di Jabar peningkatannya sudah besar.
"Tunjangan ASN sudah besar, saya kira tak akan memberatkan. Ini diberlakukan untuk ASN yang ada di bawah kewenangan saya. Tapi, saya imbau juga untuk kepala daerah di kabupaten/kota melakukan hal serupa," katanya.