REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Lawan Covid-19 meninjau Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (14/4). Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin yang ikut dalam rombongan mengapresiasi penanganan pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran.
"Kedatangan Satgas DPR untuk melihat bagaimana penanganan pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet. Seperti diketahui, wilayah DKI Jakarta merupakan yang paling tinggi jumlah pasien positif corona, jadi kami ingin mengetahui apakah RSD Wisma Atlet sudah terisi penuh oleh pasien atau masih kosong," ujarnya menjelaskan maksud kedatangan ke RSD Wisma Atlet.
"Sekarang belum terisi full, masih banyak yang kosong. Masih baru 500 yang terisi," ucap Azis menambahkan.
Di samping itu, Azis mengatakan Satgas DPR Lawan COVID-19 juga memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD), 3000 masker medis, 1000 alat rapid test, dan Buku Panduan Otoritas Pemerintah Tiongkok terkait Protap Penanganan Corona. Selain itu, Satgas DPR Lawan COVID-19 juga memberikan obat-obatan medis dan herbal terkait indikasi pasien yang memiliki gejala batuk dan sesak napas, diare dan mual serta obat herbal yang direbus dengan kegunaan melawan virus dan memperkuat antibodi.
"Bantuan ini juga untuk diteruskan kepada rumah sakit-rumah sakit yang datanya ada di Gugus Tugas Penanganan Covid-19," ujar politikus Golkar itu.
Menurutnya, penanganan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet sudah sangat maksimal sehingga perlu dijaga konsistensinya secara berkelanjutan. Tentu, Satgas DPR Lawan Covid-19 mengapresiasi kerja keras para dokter dan petugas medis yang melayani 581 pasien rawat inap di RSD Wisma Atlet tersebut.
"Tadi disampaikan penanganannya itu ada tujuh tower, tenaga medis tidur disitu juga dan hotel-hotel sudah ada di daerah sana, penanganannya terus dijalankan. Sejauh ini sudah bagus (penangannya), tinggal dijaga sustainabel dan konsistensinya dalam penanganan ini, baik secara medis maupun hal-hal lain," jelasnya.
Selanjutnya, Azis berharap para tenaga medis harus menjaga stamina dan kesehatannya dalam berjuang melawan Covid-19. Sebab, banyak para medis yang meninggal pada saat itu mereka belum tahu bahwa pasien yang ditangani mengidap virus corona.
"Tadi disampaikan begitu. Tapi sekarang seluruh tim medis pada saat menangani itu sudah menggunakan APD lengkap, sudah teratasi. Tinggal bagaimana melakukan PCR test dengan air ludah dites dan alat-alat sudah datang, dan dalam enam jam sudah diketahui hasilnya," ujarnya.