REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Joe Biden dituduh melakukan pelecehan seksual. Hal itu diungkapkan mantan stafnya, Tara Reade. Reade mengungkapkan pria yang kini menjadi capres AS dari Partai Demokrat itu pernah melecehkannya 28 tahun silam.
Reade sempat menjadi staf asisten di kantor Senat Biden dari Desember 1992 hingga Agustus 1993. Kepada sejumlah media massa AS seperti New York Times dan Washington Post, Reade mengatakan pada 1993 Biden pernah mendorongnya ke tembok.
Biden yang saat itu masih menjadi anggota Senat menyentuh tubuh Reade yang berada di balik kemeja dan rok. Juru bicara Biden menegaskan tuduhan tersebut palsu.
"Ia sangat percaya perempuan punya hak untuk didengar dan didengar dengan hormat. Klaim semacam itu harus ditinjau dengan hati-hati oleh pers yang independen, yang jelas klaim tersebut tidak benar, tidak pernah terjadi sama sekali," kata juru bicara Biden, Kate Bedingfield, Rabu (15/4).
Menurut laporan media massa pekan lalu, Reade mengajukan laporkan ke kepolisian Washington D.C. walaupun batas waktu penuntutan sudah habis. Departemen kepolisian Washington D.C merilis dokumen satu halaman yang tidak memasukan nama Reade.
Dalam dokumen tersebut hanya tercantum Subjek-1 melaporkan Subjek-2 pada 9 April atas tuduhan pelecehan seksual tahun 1993. Kepada NBC NEWS, Reade mengatakan Subjek-1 adalah dirinya sementara Subjek-2 adalah Biden.
Beberapa hari terakhir sejumlah media massa mempublikasikan laporan tentang tuduhan Reade. New York Times dan Washington Post mewawancarai teman Reade yang mengatakan Reade memberitahunya tentang tuduhan pelecehan seksual pada tahun insiden itu berlangsung.
Kepada New York Times, teman Reade yang lain mengatakan pada 2008 Reade memberitahunya tentang kejadian traumatis yang melibatkan Biden. Saudara laki-laki Reade juga mengonfirmasi pernyataan Reade untuk The Intercept dan Washington Post.
Sejumlah surat kabar mewawancarai beberapa orang yang bekerja bersama Reade saat kejadian. Tidak ada yang mengingat insiden itu atau mengalami peristiwa yang serupa.
Reade yang kini berusia 56 tahun adalah salah satu dari delapan perempuan yang tahun lalu mengaku dipeluk, dicium, dan disentuh oleh Biden dengan cara yang tidak nyaman. Tapi tidak ada satu pun yang mengaku dilecehkan oleh mantan wakil presiden itu.
Reade mempublikasikan tuduhan pelecehan seksual dalam sebuah podcast Maret lalu. Saat laporan delapan perempuan itu muncul, Biden belum maju sebagai calon presiden Partai Demokrat.
Kala itu ia merilis sebuah video yang berjanji untuk 'lebih berhati-hati' dengan ruang personal orang lain. Kini mantan wakil presiden tersebut akan maju menghadapi Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden November mendatang.
Trump juga menghadapi tuduhan pelecehan seksual dan perilaku tak menyenangkan dari lusinan perempuan. Ia membantah semua tuduhan tersebut.
Kepada media massa, Reade mengaku saat kejadian ia melaporkan insiden itu kepada tiga staf Biden lainnya. Ia melaporkannya sebagai pelecehan bukan kekerasan seksual.
Tim kampanye Biden merilis pernyataan dari salah satu staf Biden, Marianne Baker. Perempuan itu mengatakan tidak pernah menerima laporan perilaku tak pantas setelah bekerja dengan Biden lebih dari 20 tahun.
Washington Post dan New York Times mewawancari dua pembantu Biden lainnya. Keduanya mengatakan tidak ingat dengan keluhan yang diajukan Reade.