Senin 12 May 2025 08:27 WIB

Makna Tersirat Haji

Jamaah haji sering kali disebut sebagai tamu Allah.

ILUSTRASI Jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram selama ibadah haji di Makkah, Arab Saudi.
Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool
ILUSTRASI Jamaah haji mengelilingi Kabah di Masjidil Haram selama ibadah haji di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alhamdulillah, pada tahun ini pelaksanaan rangkaian ibadah haji sudah dimulai. Gelombang calon jamaah haji dari Indonesia telah diberangkatkan sejak awal bulan Mei ini. Sekira 220 ribu orang RI akan menjadi tamu Allah untuk musim haji 1446 H/2025 M.

Haji merupakan kewajiban sekali seumur hidup bagi Muslim yang telah memenuhi syarat, termasuk dalam hal kemampuan (istitha'ah). Saat berhaji, jamaah wajib mengenakan ihram, setidaknya sejak dari mikat; kemudian mabit atau bermalam di Muzdalifah dan Mina; melontar jamrah; serta tawaf wada.

Baca Juga

Penghambaan

Jamaah haji sering kali disebut sebagai tamu Allah. Sebab, yang dapat berziarah ke Baitullah, Masjidil Haram, hanyalah orang-orang yang telah disanggupkan oleh-Nya. Bisa jadi seseorang kaya raya, tetapi tidak tebersit pun keinginan darinya untuk melaksanakan rukun Islam kelima. Sebaliknya. Ada cukup banyak kejadian ketika seorang miskin mendapatkan kesempatan untuk berhaji.

Kalimat talbiyah, “Labaikallah humma labaik,” sesungguhnya melambangkan kesediaan untuk memenuhi panggilan Allah. Dengan menjadi tamu-Nya, seseorang sedang mengakui dirinya sebagai hamba. “Sungguh, segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Kesabaran

Haji adalah ibadah yang menuntut kesiapan, fisik maupun psikis. Karena itu, salah satu aspek istitha'ah adalah kemampuan jasmani dan rohani. Tidak cukup dengan kesanggupan untuk memenuhi segala biaya perjalanan pergi-pulang.

Nyaris seluruh prosesi haji memerlukan kesabaran. Acara-acara ritual, semisal tawaf, sai, atau wukuf, akan terasa berat bila tidak diiringi ketabahan. Teladan itu pula yang telah dicontohkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail—dua orang mulia yang menegakkan Baitullah.

photo
INFOGRAFIS Mengenal Rukun Haji - (dok rep)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement