Rabu 15 Apr 2020 18:07 WIB

Gunting Masker Sebelum Dibuang, Pisahkan dari Sampah Lain

Antisipasi risiko penyalahgunaan limbah masker, gunting dulu sebelum dibuang.

Masker bedah. Antisipasi risiko penyalahgunaan limbah masker, gunting dulu sebelum dibuang.
Foto: EPA
Masker bedah. Antisipasi risiko penyalahgunaan limbah masker, gunting dulu sebelum dibuang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Daerah Lampung mengimbau masyarakat memilah limbah masker bekas pakai demi mencegah pencemaran lingkungan di tengah pandemi Covid-19. Walhi mengingatkan bahwa masker bekas merupakan limbah berbahaya.

"Limbah masker saat ini bisa dikategorikan menjadi dua, limbah masker medis yang digunakan di fasilitas kesehatan dan limbah masker rumah tangga, namun semua berpotensi meningkat jumlahnya di tengah pandemi Covid-19," ujar Direktur Eksekutif Walhi Lampung Irfan Tri Musri, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.

Baca Juga

Irfan mengatakan, untuk mengantisipasi bertambahnya limbah serta bercampurnya limbah masker dengan limbah rumah tangga, masyarakat diharapkan dapat memilah limbah masker secara mandiri di rumah. Menurutnya, pemilahan limbah masker menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dilakukan untuk mengantisipasi risiko penyalahgunaan limbah masker.

"Kita saat ini tidak bisa membedakan penggunaan masker oleh masyarakat dengan kondisi kesehatan baik atau pun yang tidak, sehingga perlu melakukan pemilahan limbah masker secara mandiri," ujarnya.

Irfan menjelaskan, selain melakukan pemilahan limbah masker menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), sejumlah langkah juga dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Salah satunya ialah dengan menggunting masker sekali pakai.

"Selain memilah limbah, kita juga bisa melakukan sejumlah cara, yaitu dengan menggunting masker sekali pakai seperti yang telah banyak dilakukan masyarakat dan akan lebih baik jika menggunakan masker kain untuk aktivitas keseharian," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement