Rabu 15 Apr 2020 18:33 WIB

Baznas Berikan Bantuan Rp 40 M untuk Penanganan Covid-19

Realisasi bantuan diantaranya RAN sebesar 22 persen dan BPKH sebesar 43 persen.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Baznas memberikan bantuan melalui program Paket Logistik Keluarga (PLK) yang berisi sembako.
Foto: Baznas
Baznas memberikan bantuan melalui program Paket Logistik Keluarga (PLK) yang berisi sembako.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah memberikan bantuan hingga Rp 40 miliar dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Baznas, Bambang Sudibyo dalam konfrensi pers secara daring pada Rabu (15/4).

"Terkait penanggulangan Covid-19, hingga pertengahan April ini, kami memperkirakan bantuan Baznas di seluruh Indonesia mencapai Rp 40 miliar. Untuk Baznas pusat sendiri telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 4.488.146.940," kata Bambang.

Baca Juga

Ia melanjutkan, realisasi penyaluran di antaranya Rencana Aksi Nasional (RAN) yakni sebesar 22 persen, bantuan dari Badan Pengelola Keuangan haji (BPKH) sebesar 43 persen. Program pendistribusian 30 persen, dan program pendayagunaan lima persen. Bantuan tersebut akan terus bertambah, dan Baznas memperkirakan akan mencapai angka sekitar Rp 30 miliar terkait dengan program Covid-19 ini.

Bambang mengungkapkan, Baznas terus berupaya secara total dalam menggerakkan seluruh lembaga program untuk turun membantu masyarakat yang terdampak, seperti mustahik, khususnya keluarga miskin, pekerja informal, dan kelompok rentan yang sangat terdampak perekonomiannya karena krisis Covid-19.

Baznas memiliki 11 lembaga program yang saat ini terus melakukan berbagai aksi dan kegiatan untuk membantu masyarakat yang terdampak krisis Covid-19. Baznas terus berada di lapangan untuk memastikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat terakomodir dengan baik.

Di samping itu, Baznas juga berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 BNPB, di mana Baznas menjadi salah satu pengurus di bidang kerelawanan. Tak hanya itu, Baznas juga mendukung kebutuhan logistik para tenaga medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

"Baznas juga melakukan kerjasama dengan Kementerian Agama, KNKS, dan juga Kementerian Sosial untuk mensinergikan program terkait dengan penanganan Covid-19. Selain itu Baznas bersama Lembaga Amil Zakat se-Indonesia juga telah membentuk Crisis Center pencegahan penyebaran Covid-19," ucap Bambang. tuturnya.

Bambang juga menyampaikan apresiasinya kepada para muzaki dan seluruh donatur yang tergerak untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), maupun barang dalam upaya meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19 ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor mengatakan, selama ini Baznas membantu penyaluran bantuan terkait Covid-19 dengan memakai dana ZIS, Corporate Social Responsibility (CSR) maupun dompet kemanusiaan. Untuk pengelolaan dana zakat ini, Baznas melakukannya dengan cermat. Ia mengatakan, dana zakat harus disalurkan oleh Baznas sesuai ketentuan syariah yakni kepada mustahik beragama Islam yang membutuhkan.

"Sementara dana infak, sedekah, CSR, serta dompet khusus kemanusiaan dapat digunakan untuk membantu masyarakat terdampak krisis Covid-19 tanpa memandang golongan baik Muslim dan non Muslim," ucap Zainul.

Zainul mengungkapkan, semua penyaluran bantuan yang dilakukan baik itu dari dana ZIS, dana sosial keagamaan lainnya, serta CSR, Baznas selalu merencanakan dengan terukur untuk kemudian dilaksanakan, diaudit, serta dilaporkan dengan kaidah transparan dan akuntabel.

Sementara itu, Anggota Baznas, Nana Mintari mengungkapkan, Baznas menjalankan program tanggap Covid-19 melalui beberapa aksi dan edukasi pencegahan yang dilaksanakan oleh lembaga program seperti Baznas Tanggap Bencana (BTP), Layanan Aktif Baznas (LAB), Rumah Sehat Baznas (RSB), LPEM, ZCD, BMfi dan lembaga program lainnya.

"Untuk memberikan dukungan bagi tenaga medis yang berjuang di garda depan penanganan Covid-19, Baznas aktif menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa Rumah Sakit rujukan penanganan Covid-19. Selain itu, mengingat tidak semua masyarakat dapat melakukan aktivitas di rumah, Baznas juga berinisiatif melakukan pensterilan dengan penyemprotan disinfektan ke beberapa area publik di kawasan Jabodetabek. Untuk di daerah, Baznas membentuk Kampung Tanggap Bencana Corona yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia," papar Nana.

Baznas juga memiliki program bantuan darurat ekonomi untuk keluarga miskin, pekerja informal, dan kelompok rentan yang terhimpit secara ekonomi akibat Covid-19.  Baznas memiliki beberapa program di antaranya program Cash For Work dengan memberdayakan mereka yang kehilangan penghasilan harian, Paket Logistik Keluarga berupa bantuan sembako untuk fakir miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, dan juga pendirian Gerai Mikro untuk memfasilitasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mengalami penurunan usahanya.

Zainul mengatakan, krisis akibat pandemi Covid-19 melanda berbagai belahan negara di dunia, pemerintahannya masing-masing telah membuat kebijakan untuk mengurangi penyebaran infeksi. Hal yang sama juga melanda Indonesia, untuk itu dibutuhkan banyak dana untuk mengatasi masalah yang timbul akibat covid-19.

"Diharapkan Presiden dan Wakil Presiden menyerukan agar bahwa sekarang waktunya untuk berzakat. Jumlah penduduk yang mendapatkan pendapatan bulanan tidak sedikit, termasuk ASN (aparatur sipil negara). Kalau terhimpun oleh 5-10 juta masyarakat islam maka untuk mengatasi yang terdampak bisa terpenuhi," ucap Zaiunul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement