REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, meminta masyarakat tidak membuat atau menyebarkan informasi tidak benar (hoaks) terkait berita virus Covid-19. Yurianto mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air menjadi tantangan terberat masyarakat, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
"Kehidupan ekonomi sudah berat, mari kita pastikan tidak perlu kita tambah lagi dengan beban psikologis dari berita berita atau informasi yang tidak benar, yang justru nanti akan menyebabkan kita menjadi semakin susah," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/4).
Yurianto mengatakan, hingga saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika mendeteksi lebih dari 1.125 hoaks terkait virus Covid-19 di berbagai platform digital. Ia menegaskan, pemerintah akan menindaklanjuti temuan hoaks tersebut ke aparat penegak hukum.
"Semua ini akan ditangani secara tegas oleh aparat kepolisian. Oleh karena itu, tetap akses, tetap ikuti informasi yang benar dan resmi lewat jalur resmi dari pemerintah," ujarnya.
Yurianto mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan masyarakat dan pemerintah. Karena itu, ia mengajak semua orang bahu-membahu melalui pandemi virus tersebut.
Pemerintah, kata Yurianto, berupaya meringankan beban ekonomi masyarakat dengan membuat kebijakan jaringan pengaman sosial. Ia berharap masyarakat juga membantu dengan tetap berada dalam rumah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Mari bersama-sama tetap aman dan sehat di rumah. Pemerintah bekerja keras agar beban penyakit ini bisa cepat berlalu dan beban ekonomi saudara-saudara kami ringankan dan tidak menambah beban baru bagi saudara-saudara sekalian," ujarnya.