REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan atlet renang, Nanik Juliati Soewadji, mengaku kehilangan atas meninggalnya Lukman Niode di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Jumat (17/4). Nanik menceritakan sosok juniornya itu di dunia olahraga renang.
"Lukman itu junior saya. Satu leting di bawah saya 7 tahun. Sesama atlet, saya merasa kehilangan," kata Naniek, Jumat.
Naniek tidak menyangka kalau Lukman Niode yang merupakan atlet renang yang pernah membela Indonesia di Olimpiade 1984 harus lebih dahulu meninggalkannya. "Padahal baru tiga hari masuk rumah sakit. Secara umur, Lukman masih muda," katanya.
Selama hidup, menurut Naniek, Lukman termasuk orang baik, tidak sombong, dan tidak pernah menunjukkan kelebihannya kepada orang lain, meskipun pernah sukses di Olimpiade 1984. "Semoga amal kebaikannya diterima Tuhan dan prestasinya bisa menjadi teladan bagi atlet-atlet lainnya," harapnya.
Lukman Niode sebelumnya sempat dikabarkan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19 dan menjalani perawatan di RS Pelni Jakarta. Namun, belum diketahui penyebab Lukman meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Lukman Niode juga disampaikan sesama mantan perenang dan Olimpian Richard San Bera melalui media sosial. "Dengan hati sedih, saya mengabarkan meninggalnya sahabat saya, mentor saya, inspirasi saya, perenang legendaris brother Lukman Niode. Beliau meninggal pada siang ini pkl 12.58 di RS Pelni Jakarta. Saya sangat sedih atas kepergiannya. RIP brother," tulisnya melalui Twitter.