Sabtu 18 Apr 2020 01:12 WIB

3.770 Objek Wisata di China Kembali Beroperasi

Banyak wisatawan yang memesan tiket untuk liburan hari Buruh Internasional, 1 Mei.

Rep: Febryan A/ Red: Dwi Murdaningsih
Turis mengenakan masker berjalan di Tembok Besar Badaling yang hampir kosong, di Beijing, Cina, 26 Maret 2020 (dikeluarkan 27 Maret 2020). Cina telah membuka kembali bagian Badaling, salah satu bagian turis paling terkenal di Tembok Besar yang ditutup karena wabah virus corona. Sementara kasus baru Covid-19 di China telah menurun, penyakit ini sekarang menyebar secara dramatis ke seluruh dunia. Sejauh ini telah menewaskan lebih dari 22.000 orang di seluruh dunia.
Foto: EPA-EFE/Roman Pilipey
Turis mengenakan masker berjalan di Tembok Besar Badaling yang hampir kosong, di Beijing, Cina, 26 Maret 2020 (dikeluarkan 27 Maret 2020). Cina telah membuka kembali bagian Badaling, salah satu bagian turis paling terkenal di Tembok Besar yang ditutup karena wabah virus corona. Sementara kasus baru Covid-19 di China telah menurun, penyakit ini sekarang menyebar secara dramatis ke seluruh dunia. Sejauh ini telah menewaskan lebih dari 22.000 orang di seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Sekitar 3.770 tempat wisata di Cina telah kembali beroperasi setelah sekian lama tutup karena wabah Covid-19. Sejumlah objek wisata juga meluncurkan akses pemesanan daring lewat Trip.com Group, agen perjalanan daring terbesar di negara itu.

Menurut Trip.com Group, sudah banyak wisatawan yang memesan tiket untuk liburan hari Buruh Internasional, 1 Mei. Pemesan kebanyakan datang dari wilayah Hunan, Chongqing, Shanghai, Jiangsu, Sichuan, Zhejiang, Beijing, Shandong, Anhui dan Guangdong.

 

Sejumlah objek wisata juga menawarkan promo berupa gratis masuk. Salah satu yang memberikan promo demikian adalah situs reruntuhan arkeologi Kota Liangzhu di Hangzhou, provinsi Zhejiang.

 

"Turis akan terbiasa membuat reservasi sebelum bepergian, yang bermanfaat untuk menghindari pertemuan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian epidemi (Covid-19)," kata Yu Xiaojiang, seorang pejabat di Trip.com Group dilansir Xinhua Net, Jumat (17/4).

 

Pembukaan kembali objek wisata itu dilakukan setelah diterbitkannya surat edaran oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Komisi Kesehatan Nasional China. Surat edaran itu mewajibkan lokasi wisata itu hanya diisi 30 persen pengunjung dari total kapasitas hariannya. Selain itu, situs-situs wisata yang berada dalam ruangan harus tetap ditutup di tengah endemi Covid-19.

 

Surat edaran tersebut juga mengharuskan pengelola tempat wisata untuk membuka pemesanan daring. Sehingga jumlah pengunjung bisa dikendalikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement