REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez melonggarkan aturan lockdown bagi anak-anak pada 27 April. Dengan begitu, anak-anak bisa keluar rumah dan mendapatkan udara segar.
Sebanyak delapan juta anak-anak Spanyol telah menghabiskan waktu selama lima minggu di rumah mereka. Ada kegelisahan terkait dengan risiko terhadap kesehatan anak-anak tersebut.
Koalisi Hak Anak Spanyol telah memperingatkan masalah kesehatan mental dan fisik bagi anak-anak akibat lockdown. Koalisi tersebut menyerukan agar seluruh anak-anak di Spanyol diizinkan keluar untuk bermain dan melakukan beberapa aktivitas fisik. Sebelumnya, Walikota Barcelona, Ada Colau yang mempunyai anak kecil meminta kepada pemerintah untuk mengizinkan anak-anak bermain di luar.
"Usulannya adalah mulai tanggal 27 April mereka memiliki kesempatan untuk meninggalkan rumah mereka dan untuk sementara waktu mereka dapat menikmati udara segar," ujar Sanchez dilansir BBC.
Pelonggaran lockdwon hanya berlaku bagi anak-anak di bawah 12 tahun, namun hal ini masih akan dikaji dengan mengikuti saran dari dokter anak. Pada Ahad (19/4) ini Sanchez akan membahas rincian pelonggaran lockdown dengan para pemimpin regional.
Sanchez banyak menerima keluan bahwa sebagian besar anak-anak tinggal di rumah dengan ukuran antara 40-50 meter persegi. Namun, pemberlakukan lockdown nasional tetap dilaksanakan.
Warga diizinkan keluar rumah untuk membeli bahan makanan dan obat-obatan di apotek. Selain itu, warga juga dibolehkan keluar rumah untuk melakukan pekerjaan penting. Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown sejak 14 Maret dan akan diperpanjang hingga 9 Mei.