REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Konser musik di Spanyol kemungkinan bisa kembali dihelat pada bulan Juni 2020. Hal itu mengacu pada kebijakan pemerintah Spanyol yang akan melonggarkan karantina wilayah atau lockdown dalam empat fase.
Pada Selasa (28/4), Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengungkapkan, relaksasi lockdown secara bertahap bertujuan untuk mengembalikan rutinitas kembali normal. Dia pun meminta masyarakat patuh dengan instruksi pemerintah, agar semua berjalan sesuai rencana.
Dilansir dari DJ Mag, Kamis (30/4), disebutkan bahwa waktu peralihan antar fase diperkirakan hanya dua pekan. Masing-masing daerah dapat pindah ke fase berikutnya setelah serangkaian kriteria telah dipenuhi.
Fase pertama akan mulai diberlakukan di sebagian besar wilayah Spanyol mulai 11 Mei. Itu artinya, restoran dan bar dengan atap terbuka sudah diizinkan menerima konsumen. Dengan catatan, hanya boleh menerima konsumen sebanyak 30 persen dari kapasitas.
Sementara acara musik bisa kembali berjalan pada fase dua, diperkirakan mulai berlaku pada awal Juni. Berbagai acara seni dan budaya diperbolehkan digelar di ruangan tertutup, dengan kapasitas peserta sepertiga ruangan dan maksimal 50 orang saja. Acara yang digelar di ruang terbuka juga diizinkan dengan catatan harus menjaga jarak fisik.
Kemudian fase tiga akan diberlakukan pada pertengahan Juni. Pada fase ini tempat umum seperti bar, bioskop, dan venue diperbolehkan beroperasi, meskipun pengunjung tetap dibatasi.
Kebijakan ini muncul setelah beberapa waktu lalu seorang ahli kesehatan memprediksi bahwa konser musik mungkin tidak akan terlaksana hingga musim gugur 2021. Namun akhir pekan lalu, sejumlah klub di Seoul sudah dibuka kembali, begitu pemerintah Korea Selatan melonggarkan pembatasan sosial.
Pandemi virus korona baru atau Covid-19 telah menjadi bencana besar bagi industri musik. Tidak terhitung berapa banyak festival musik musim panas yang ditunda bahkan dibatalkan akibat pandemi.