Ahad 19 Apr 2020 21:35 WIB

Pandemi Covid-19, Peredaran Narkoba Tetap Tinggi di Kalsel

Wabah virus corona tak lantas membuat peredaran narkotika sepi.

Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti saat rilis terkait narkoba  (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti saat rilis terkait narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Peredaran narkoba di Kalimantan Selatan nampaknya masih tinggi di tengah pandemi Covid-19, dimana pengungkapan kasus oleh polisi yang setiap hari masih terjadi. "Kemarin ada empat pengedar yang kami amankan dengan total barang bukti tujuh paket sabu-sabu seberat 4,86 gram dan ekstasi 10 butir warna hijau berlogo LV dengan berat bersih 4,4 gram," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel Kombes Pol Iwan Eka Putra di Banjarmasin, Ahad (19/4).

Dia mengakui wabah virus corona tak lantas membuat peredaran narkotika sepi. Permintaan dari pecandu di tengarai masih tinggi membuat penjualan sabu-sabu tetap ramai. "Mungkin bagi penyalahguna narkoba tidak ada urusan virus corona. Yang ada di otak mereka hanyalah bagaimana tetap memenuhi kebutuhan akan candu mereka terhadap sabu-sabu maupun ekstasi," kata Iwan.

Baca Juga

Sementara empat pengedar yang diringkus Ditresnarkoba Polda Kalsel dalam satu hari pengungkapan itu, yakni MK (24), GN (24), WT (24) dan MS (29). Tim yang dipimpin Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Kalsel AKBP Matsari menangkap MK, GN dan WT yang merupakan satu jaringan pengedar.

Ketiganya dibekuk saat melakukan transaksi sabu-sabu di rumah tersangka WT Jalan Pemangkih Laut, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar. Kemudian untuk tersangka MS ditangkap karena mengedarkan 10 butir ekstasi saat transaksi di Jalan Kelayan, Kota Banjarmasin. Oleh penyidik, keempat pengedar itu dijerat Pasal 114 ayat (1) subs Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement