Senin 20 Apr 2020 18:38 WIB

Pasien Positif Covid-19 di Sumbar Jadi 74 Orang

Terdapat penambahan 2 orang pasien positif covid-19 di Sumbar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Foto aerial kondisi lalu-lintas di Jalan Sudirman, Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/4/2020). Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memperpanjang status tanggap darurat bencana wabah COVID-19 mulai Rabu (15/4/2020) sampai 29 Mei 2020 sekaligus pembatasan selektif orang masuk ke provinsi itu karena meningkatnya kasus positif corona
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Foto aerial kondisi lalu-lintas di Jalan Sudirman, Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/4/2020). Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memperpanjang status tanggap darurat bencana wabah COVID-19 mulai Rabu (15/4/2020) sampai 29 Mei 2020 sekaligus pembatasan selektif orang masuk ke provinsi itu karena meningkatnya kasus positif corona

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Barat Jasman Rizal mengatakan terdapat penambahan 2 orang pasien positif covid-19 di Sumbar. Total pasien positif covid-19 di Sumbar sebanyak 74 orang.

"Ada penambahan dua orang pasien terinfeksi covid-19. Sekarang di Sumbar sudah 74 orang positif covid-19," kata Jasman, Senin (20/4).

Jasman menjelaskan 2 orang pasien positif terjangkit virus corona di Sumbar hari ini sama-sama berasal dari Kota Padang. Keduanya juga sama-sama dirawat di Rumah Sakit Semen Padang.

Dari 74 orang pasien positif covid-19 di Sumbar 13 orang sudah dinyatakan sembuh, 7 orang meninggal dunia, 20 orang dirawat di berbagai rumah sakit rujukan di Sumbar dan 34 lainnya isolasi di rumah dan Bapelkes Provinsi Sumbar di Padang.

Jasman juga menerangkan data terbaru Orang Dalam Pemantauan di Sumbar hingga hari ini. ODP di Sumbar kini berjumlah 6.649 orang. Dengan rincian 601 orang masih dalam proses pemantauan dan 6.048 orang sudah selesai pemantauan.

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sumbar kini sebanyak 250 orang. 62 PDP masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sembari menunggu hasil laboratorium, sudah dinyatakan negatif 168 orabg dan isolasi mandiri di rumah 20 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement