Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Senin (20/4) sebesar 52 poin atau 0,34 persen ke level Rp15 (FOTO : ANTARA/nova wahyudi)
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Mandiri Syariah Mobile di Jakarta, Senin (20/4). Di tengah pandemic COVID-19, nasabah dapat melakukan berbagai transaksi melalui aplikasi Mandiri Syariah Mobile dengan nyaman, aman dan cepat meskipun dirumahsaja. Hingga Maret 2020 Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan transaksi digital sebesar 87 persen year on year dari 4,55 juta transaksi per Maret 2019 menjadi 8,5 juta transaksi per Maret 2020. (FOTO : Antara/Nova Wahyudi)
Memperingati Hari Konsumen Nasional, PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life) meluncurkan perlindungan santunan khusus nasabah yang terdiagnosa positif terjangkit virus corona. Santunan harian yang diberikan berupa rawat inap senilai Rp1 juta per hari dan santunan meninggal dunia Rp30 juta. (FOTO : Dok Sinarmas)
Pedagang sayur melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Senin (20/4/2020). Harga cabai merah turun dari Rp25 ribu menjadi Rp20 ribu perkilogram akibat pasokan bertambah sedang pembeli berkurang karena terdampak pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA/Asep Fathulrahman)
Pekerja merapikan kain batik di UKM Batik Lebak Chanting Pradana di Lebak, Banten, Senin (20/4/2020). Menurut pelaku usaha batik, pandemi COVID-19 berdampak menurunnya omzet hingga 90 persen dan mereka terpaksa meliburkan sementara pekerja produksi batik karena tidak mampu membayar upah (FOTO : ANTARA/muhammad bagus khoirunas)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat seiring dipertahankannya peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat global Standard andPoor's (S&P).
Rupiah ditutup menguat 52 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.413 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.465 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin, mengatakan, dipertahankannya peringkat utang oleh S&P cukup bagus buat pasar obligasi dan pasar valas dalam negeri sehingga arus modal kembali masuk.
"Ini mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus walaupun di tengah pandemicorona yang terus mengkhawatirkan di dalam negeri," ujarnya.
sumber : Republika, Antara
Advertisement