Selasa 21 Apr 2020 08:27 WIB

Pelni Bawa 23 Kru KM Lambelu dengan Covid-19 ke RS

Pelni menurunkan 23 kru KM Lambelu yang menjadi OTG Covid-19 dan riwayat penyakit.

Red: Nur Aini
Petugas medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel menaiki KM Lambelu saat bersandar di Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa ( 14/4/2020). Sebanyak 141 anak buah kapal (ABK) akan menjalani karantina di atas KM Lambelu karena hasil tes swab pada 42 ABK menyatakan 26 ABK positif COVID-19 sementara sebagian ABK lainnya baru akan dites hari ini
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel menaiki KM Lambelu saat bersandar di Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa ( 14/4/2020). Sebanyak 141 anak buah kapal (ABK) akan menjalani karantina di atas KM Lambelu karena hasil tes swab pada 42 ABK menyatakan 26 ABK positif COVID-19 sementara sebagian ABK lainnya baru akan dites hari ini

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Pelni (Persero) menurunkan 23 kru kapal KM Lambelu, yang terindikasi sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 dengan riwayat penyakit lainnya untuk dibawa ke rumah sakit rujukan di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, kapal itu telah menurunkan dua orang lainnya.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro menyampaikan berdasarkan laporan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan dan KKP Makassar, seluruh kru kapal yang dirujuk, telah terindikasi sebagai OTG dengan riwayat penyakit lainnya seperti jantung dan asma.

Baca Juga

“Langkah ini penting untuk dilakukan sebagai bentuk antisipasi guna meningkatkan pengawasan dan penanganan, mengingat kapal berada pada zona karantina dengan jarak dua mil dari darat,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/4).

Pada Sabtu (18/4) malam dan Ahad (19/4) sore, nakhoda kapal melaporkan adanya penurunan kondisi kesehatan terhadap dua kru kapal terindikasi sebagai OTG, sehingga membawa keduanya ke rumah sakit rujukan. Satu kru kapal diketahui mengalami batuk disertai peningkatan suhu badan dan satu kru lainnya kambuh penyakit jantungnya.

Berdasarkan hasil koordinasi Pelni bersama KKP dan Dinas Kesehatan membawa keduanya ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

“Kondisi 25 orang kru kapal yang dirujuk kini dalam keadaan baik dan relatif stabil. Saat ini, mereka telah mendapatkan perawatan medis dengan baik sesuai keluhan yang dirasakan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait atas kerja samanya," kata Yahya.

Sesuai dengan protokol, KM Lambelu kembali ke zona karantina setelah menurunkan beberapa kru kapal. KM Lambelu dijadwalkan menjalani karantina dan portstay di Pelabuhan Makassar hingga 27 April 2020.

"Manajemen akan menyesuaikan masa karantina dan portstay kapal sesuai dengan kondisi perkembangan ke depan," kata Yahya.

Seluruh kru kapal yang melaksanakan isolasi mandiri juga telah diinstruksikan untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih serta mengatur pola aktivitas dan istirahatnya. Ia mengatakan manajemen juga selalu menyediakan multivitamin bagi kru kapal untuk meningkatkan imunitas tubuh di tengah situasi Covid-19.

"Para kru kapal tetap melakukan aktivitas beribadah seperti biasa, bersosialisasi satu sama lain dengan tetap menerapkan physical distancing, melakukan kegiatan olahraga, berjemur di pagi hari selama 10-15 menit. Manajemen dan otoritas di pelabuhan selalu menjalin koordinasi dengan sangat baik," katanya.

KM Lambelu merupakan kapal milik Pelni dengan tipe 2000 dan memiliki rute Makassar-Pare-Pare-Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Pantoloan-Balikpapan-Pare-Pare-Makassar-Bau-bau-Maumere-Bau-bau-Makassar-Pare-Pare-Balikpapan-Pantoloan-Tarakan-Nunukan-Balikpapan-Pare-Pare-Makassar.

Pelni sebagai BUMN transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dengan kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement