Selasa 21 Apr 2020 11:25 WIB

Crown Group Garap Proyek Pertama Kondominium Rp 8 T di AS

Proyek itu membawa sentuhan gaya Australia ke Los Angeles.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Pengembang hunian asal Australia Crown Group melebarkan ekspansi bisnis pertama ke pasar Amerika Serikat. Perusahaan mengembangkan proyek mixed-use kondominium dan hotel senilai tinggi Rp 8 triliun.
Foto: PT Crown
Pengembang hunian asal Australia Crown Group melebarkan ekspansi bisnis pertama ke pasar Amerika Serikat. Perusahaan mengembangkan proyek mixed-use kondominium dan hotel senilai tinggi Rp 8 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang hunian asal Australia Crown Group melebarkan ekspansi bisnis pertama ke pasar Amerika Serikat. Perusahaan mengembangkan proyek mixed-use kondominium dan hotel senilai tinggi Rp 8 triliun.

CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan proyek tersebut akan membawa sentuhan gaya hidup Australia ke distrik Pusat Kota LA yang sedang berkembang. Adapun harga proyek tersebut sebesar 13 ribu dolar per SQM, dengan nama menara Sky Trees.

“Saat ini Crown Group sedang melanjutkan proses dengan Los Angeles City Hall untuk bangunan menara yang diusulkan, yang berlokasi di sudut tenggara South Hill dan 11 th street di kawasan distrik keuangan, mode, dan South Park di pusat kota setelah memutuskan membeli lahan di tengah kota Los angeles pada November 2019,” ujarnya saat video coference di Jakarta, Selasa (21/4).

Menara setinggi 43 lantai yang mencolok ini memiliki desain inspirasional oleh Koichi Takada Architects yang terkenal di dunia dan untuk mendefinisikan ulang cakrawala di pusat kota LA. Menurutnya, proyek ini akan mewujudkan filosofi Crown Group tentang perpaduan arsitektur yang diilhami dengan visi futuristik tentang cara hidup baru untuk menjadi landmark yang ikonik bagi kota. 

“Proyek di 11 Hill Street ini diharapkan akan selesai pada 2024,” ucapnya.

Iwan menjelaskan menara ini akan terdiri dari 319 unit kondominium dengan fasilitas ekslusif bagi para penghuninya dua lantai teratas dan desain fasad yang merujuk pohon-pohon redwood tua California yang berukuran raksasa. Kanopi jalan yang dramatis akan memayungi bangunan dan menggabungkan dinding hijau yang dirancang untuk meningkatkan kualitas udara kota dan memperkenalkan fitur lansekap unik di pusat kota.

“Kantor perwakilan Crown Group di LA juga sedang dalam proses diskusi dengan beberapa merek hotel mewah untuk menggabungkan 160 unit kamar hotel di lantai yang lebih rendah, ditargetkan untuk menjadi salah satu tempat liburan yang paling diinginkan di tengah kota,” jelasnya.

Menurutnya distrik Downtown yang berkembang di LA telah mengalami transformasi yang signifikan selama dekade terakhir. Ini dibuktikan dengan ekspansi LA Live, Warner Music dan Spotify mendirikan kantor, pengecer utama seperti Apple, Vans dan Paul Smith juga meluncurkan toko-toko utama mereka, beberapa restoran ikonik berekspansi ke Kawasan tersebut dan banyak pembangunan perumahan, hotel dan komersial juga sedang berlangsung saat ini.

“Sejujurnya sulit untuk menemukan distrik pusat kota kosmopolitan besar ambang perubahan yang signifikan. Kawasan downtown mengalami kebangkitan sekali dalam satu generasi – dipicu oleh konvergensi teknologi, media, dan hiburan yang meningkat di Los Angeles. Ada banyak kegiatan investasi dan menarik untuk memikirkan seperti apa Downtown nanti dalam beberapa tahun ke depan. Nantinya akan menjadi tempat yang paling dicari untuk tinggal,” jelasnya. 

Sementara Head of US Development Crown Group Patrick Caruso menambahkan pengembangan ini akan menawarkan titik perbedaan yang menarik bagi pembeli di Downtown LA dan membawa kondominium versi baru bagi mereka yang tinggal di distrik tersebut.

“Ini adalah bagian kota yang berkembang cepat namun ada pilihan terbatas. Ketika kita berbicara perihal hunian yang dirancang dengan baik. Kami mengantisipasi bahwa pengembangan mixed-use ini, akan menawarkan gaya hidup mewah dengan fasilitas yang belum pernah ada sebelumnya termasuk fasilitas ekslusif bagi para penghuni nya atap menara, dikombinasikan dengan hotel bermerek berkualitas yang akan diterima dengan sangat baik oleh mereka yang mencari kondominium baru,” jelasnya. 

Didirikan di Sydney pada 1996, Crown Group telah membangun pengembangan mewah yang ikonik dan saat ini memiliki proyek senilai Rp 50 triliun dalam lini usahanya yang menjangkau lima kota dan dua benua. Crown Group dan Koichi Takada Architects adalah pasangan kreatif di balik serangkaian proyek apartemen besar di Australia termasuk kondominium yang menakjubkan dan menara hotel bernama Arc by Crown Group di Clarence Street Sydney. Pada 2019 Crown Group berhasil menyelesaikan pembangunan Infinity by Crown Group yang telah terjual habis, dengan bentuk melingkarnya yang terkenal, di Green Square, hanya 4 km dari pusat Sydney.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement