Selasa 21 Apr 2020 16:38 WIB

Komoditas Pangan Alami Penurunan Permintaan Signifikan

Penurunan permintaan pangan merupakan dampak dari Covid-19.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Agus Yulianto
Pedagang menunggu pembeli di Pasar Minggu, Jakarta. Menurut pedagang setempat sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pasar tersebut menjadi sepi pembeli dan mengakibatkan omzet penjualan menurun hingga 80 persen
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pedagang menunggu pembeli di Pasar Minggu, Jakarta. Menurut pedagang setempat sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pasar tersebut menjadi sepi pembeli dan mengakibatkan omzet penjualan menurun hingga 80 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan terdapat penurunan permintaan signifikan terhadap berbagai komoditas pangan di pasar tradisional. Situasi itu merupakan dampak dari wabah Covid-19 yang membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah.

Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri menuturkan, penurunan permintaan mencapai 50 persen, khususnya untuk pasar-pasar di daerah Jabodetabek yang tengah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski demikian, penurunan permintaan tidak diikuti dengan penurunan harga.

"Demand sedang turun, tapi harga stabil tinggi. Tidak mungkin juga bagi pedagang untuk menurunkan harga sampai di bawah modalnya. Tetap pedagang kejar untung," kata Mansuri kepada Republika.co.id, Selasa (21/4).

Kendati demikian, Mansuri optimistis pasar tradisional akan tetap menjadi pilihan utama berbelanja, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah. Kendati terdapat gangguan aktivitas, Mansuri mengatakan, pasar akan tetap buka untuk melayani kebutuhan pangan.