Selasa 21 Apr 2020 17:17 WIB

China: Jangan Saling Tuntut Tanggung Jawab Soal Pandemi

Jubir Kemenlu China minta tak ada saling tuding soal tanggung jawab pandemi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang minta tak ada saling tuding soal tanggung jawab pandemi. Ilustrasi.
Foto: EPA/How Hwee Young
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang minta tak ada saling tuding soal tanggung jawab pandemi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemenlu) China Geng Shuang meminta komunitas internasional saling bersolidaritas dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia meminta tak ada aksi saling tuding tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas pecahnya wabah tersebut.

Pernyataannya itu merespons keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengutus tim penyelidik ke China. Tim penyelidik dikirim AS untuk menyingkap asal-usul virus korona baru SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Trump menilai Beijing tak bersikap transparan.

Baca Juga

Geng mengatakan bahwa virus corona adalah musuh bersama umat manusia. Ia dapat menyerang kapan dan di mana saja.

"Seperti negara lain, China juga menjadi korban, bukan pelaku, apalagi kaki tangan Covid-19. Dalam menghadapi krisis kesehatan publik yang besar serta penyakit menular, komunitas internasional harus berdiri dalam solidaritas dan bekerja bersama. Tidak saling menuding atau menuntut retribusi serta pertanggungjawaban," katanya saat menjawab pertanyaan awak media pada Senin (20/4) dikutip laman Kementerian Luar Negeri China.

Lagipula menurut Geng, jika AS meminta China bertanggung jawab atas pandemi Covid-19, hal itu tak adil. "Apakah ada yang meminta AS menawarkan kompensasi untuk flu H1N1 2009, yang pertama kali didiagnosis sebelum pecah dalam skala besar di AS dan kemudian menyebar ke 214 negara dan kawasan, menewaskan hampir 200 ribu orang?" kata Geng.

Selain itu, AIDS pertama kali dilaporkan di AS pada 1980-an dan menyebar ke seluruh dunia. "Apakah ada yang maju dan meminta AS bertanggung jawab. AS harus memahami bahwa musuh mereka adalah virus, bukan China," ujar Geng.

Menurutnya, mendiskreditkan negara lain tidak akan menghemat waktu dan nyawa. "Kami berharap bahwa mereka yang berada di pihak AS akan menghormati fakta, sains, dan konsensus internasional. Berhenti menyerang dan menyalahkan China tanpa alasan. Berhenti membuat pernyataan yang tak bertanggung jawab dan sebaliknya fokus pada memerangi epidemi di rumah serta mempromosikan kerja sama internasional," kata Geng.

Trump telah menuding Beijing kurang transparan dalam menginformasikan tentang wabah Covid-19. “Pandemi ini harusnya bisa dihentikan di China sebelum bermula, tapi ini tak dihentikan. Kini seluruh dunia menderita akibat pandemi ini,” kata Trump kepada awak media di Gedung Putih pada Sabtu (18/4).

Dia menilai China harus mendapat konsekuensi. “Jika itu kesalahan, itu memang kesalahan. "Jika mereka sebenarnya tahu harus bertanggung jawab, mestinya ada konsekuensinya,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement