REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pandemi Corona yang sudah berlangsung hampir dua bulan di Indonesia berdampak secara ekonomi kepada seluruh warga Indonesia, khususnya para pelaku UMKM yang berpenghasilan harian. Salah satunya dialami warga Bandung, Asep (31) seorang penjual minuman Thai Tea di Balonggede, Kota Bandung.
Dia bercerita sudah berjualan minuman Thai Tea sejak tiga tahun terakhir di Balonggede, tepatnya di dekat rumah makan Bu Imas. Selama itu katanya, penghasilan yang diperoleh cukup untuk menutupi operasional jualan bahkan bisa sedikit untuk ditabung.
Asep mengatakan, pembeli thai tea miliknya mayoritas berasal dari kalangan anak sekolah di sekitar Balonggede dan pengunjung yang datang untuk makan di rumah makan Bu Imas.
Namun, sejak kebijakan pemerintah yang meliburkan sekolah dan anak belajar di rumah pertengahan Maret akibat corona, dia mulai tidak berjualan karena sepi pembeli. "Sudah gantung teko (tidak jualan)," ujarnya saat dihubungi, Rabu (22/4).
Dia mengaku dua hari sejak sekolah diliburkan sudah tidak berjualan atau sekitar pertengahan Maret.
Menurutnya, usaha yang dijalaninya kini berhenti. Terlebih usaha minuman thai tea saat ini pun tengah menurun pamornya.
Dia mengaku memutar otak agar bisa mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Beruntung katanya, dia masih lajang sehingga kebutuhan yang diperlukan hanya untuk dirinya.
"Sekarang kerja di bidang bangunan (proyek membuat rumah) aja. Soalnya ke pabrik atau toko sulit, yang ada juga pada di PHK," katanya.
Asep menceritakan saat ini tengah bekerja di proyek membuat rumah di wilayah Cipamokolan, Bandung. Menurutnya, dia mengaku ikhlas menjalani pekerjaan tersebut dan tidak menyalahkan dengan kondisi pandemi corona yang tengah mewabah.
Baginya, usaha yang dijalaninya saat ini merupakan bagian dari ikhtiar dan perjuangan. Dia menganggap bahwa apa yang tengah dijalaninya merupakan bagian dari proses hidup yang harus dilewati.
Ditengah imbauan bekerja dari rumah, dia pun terpaksa harus bekerja di luar rumah. Meski khawatir, Budi mengaku tetap berhati-hati dan waspada termasuk selalu menggunakan masker diluar rumah, memakai sarung tangan dan menyiapkan hand sanitazer.
Selama masa pandemi corona, dia mengungkapkan belum pernah mendapatkan bantuan apapun sebagai pelaku UMKM yang terkena dampak. Budi mengaku tidak terlalu berharap atas bantuan-bantuan yang disiapkan pemerintah.
"Saya pribadi tidak terlalu berharap, soalnya saya tahu kalau berharap pada manusia mah harus siap bilamana tak sesuai espektasi," katanya.