REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bukan hanya Mesut Oezil yang menolak pemotongan gaji selama pandemi virus corona. Mayoritas pemain Arsenal lainnya pun tidak senang dengan pemotongan gaji mereka.
Arsenal diketahui telah mengumumkan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen untuk pemain, manajer, dan jajaran pelatih tim utama mereka guna membantu kondisi finansial klub di tengah krisis yang ditimbulkan pandemi virus corona. Namun, publik justru "menyerang" Oezil yang terang-terangan menolak dan ingin mendapatkan garansi soal bagaimana uang hasil pemangkasan gaji digunakan manajemen klub. Ozil pun mendapat banyak kritikan karena hal tersebut.
The Sun melaporkan, para pemain tidak senang dengan perlakuan klub terhadap Oezil. Pasalnya, disebutkan bahwa pemain Arsenal yang menerima proposal pemotongan gaji itu berada dalam tekanan. Mereka akhirnya menyetujui pemotongan itu setelah sang pelatih, Mikel Arteta, masuk dan mengintervensi perbincangan.
Namun, perubahan kontrak sukarela belum ditandatangani oleh semua pemain dan perwakilan terkait mempertanyakan legalitas proses. Beberapa agen curiga mereka sengaja disingkirkan oleh Arteta dan hanya bersandar pada pemain muda yang tidak memiliki keberanian untuk menolak permintaan langsung dari bos mereka.