REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Seorang bayi perempuan berusia 10 bulan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) saat pandemi virus corona atau Covid-19 di Lampung. Saat ini, pasien masih dirawat di ruang isolasi rumah sakit swasta di Kota Bandar Lampung.
"Hari ini ada penambahan empat PDP di Lampung," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana pada konferensi videonya di Bandar Lampung, Jumat (24/4).
Selain bocah 10 bulan PDP, terdapat tiga lagi PDP yakni pasien perempuan, 21 tahun, di rawat di rumah sakit swasta Kabupaten Lampung Tengah. Pasien laki-laki 21 tahun dirawat di rumah sakit swasta di Kabupaten Lampung, dan pasien lelaki 61 tahun di rawat di ruang isolasi rumah sakit Lampung Tengah.
Reihana yang juga kepala Dinas Kesehatan Lampung mengatakan, belum dilakukan tracing (pelacakan), sebelum mendapatkan hasil dari sampel swab yang sudah di kirim ke BKTL Palembang. "Dalam protapnya bisa sudah diketahui hasilnya positif, baru petugas surveylens men-tracing," katanya.
Data yang diriilis Dinas Kesehatan Lampung, Jumat (24/4), jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 3.117 orang. Diantaranya 2.450 orang sudah selesai pemantauan 14 hari, 666 orang masih proses pemantauan, 1 ODP meninggal dunia.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 64 orang, masih dirawat di ruang isolasi 18 orang, negatif, sembuh, dan pulang 37 orang, masih PDP meninggal dunia 9 orang. Sedangkan pasien positif terkonfirmasi Covid-19 di Lampung sebanyak 38 orang, masih dirawat di ruang isolasi rumah sakit 23 orang, meninggal dunia 5 orang, dan sembuh 10 orang.
Menurut Reihana, berdasarkan lima klaster penularan virus corona di Lampung, terdapat Klaster Bengkulu dan Gowa (Sulawesi Selatan) yang ada riwayat perjalanan sama. Sedangkan klaster Bogor dan Jakarta tidak ada riwayat pasien yang sama, tapi terjadi kontak pasien erat. Saat ini yang sudah dilakukan tracing 145 orang, masih proses tracing 14 orang.