Jumat 24 Apr 2020 19:10 WIB

Anak 2 Tahun dan 6 Tahun di Solo Positif Corona 

Dua anak itu melakukan perjalanan ke luar kota sekitar sepekan hingga 3 pekan lalu.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ratna Puspita
[ilustrasi] Poster melawan Corona yang dipajang di halaman Roemah Rakyat, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Dua anak masing-masing berusia dua tahun dan enam tahun di Kota Solo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (23/4).
Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
[ilustrasi] Poster melawan Corona yang dipajang di halaman Roemah Rakyat, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Dua anak masing-masing berusia dua tahun dan enam tahun di Kota Solo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dua anak masing-masing berusia dua tahun dan enam tahun di Kota Solo dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (23/4). Kedua anak tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar kota sekitar sepekan atau tiga pekan lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, pasien anak berusia dua tahun tersebut berasal Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres. Sedangkan anak berumur enam tahun berasal dari Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

Baca Juga

Siti menyebut pasien anak asal Jebres itu melakukan perjalanan ke Kendal bersama orang tuanya sekitar tiga pekan lalu menggunakan kendaraan pribadi. Setelah sepekan berada di Kendal, keluarga tersebut kembali ke Solo. 

Setelah sampai di Solo, anak tersebut mengalami demam tinggi lalu dibawa ke dokter dan dirujuk ke RSUD dr Moewardi. "Pasien anak dua tahun tersebut dirawat bersama orang tuanya," kata Siti kepada wartawan, Jumat (24/4). 

Siti menyatakan, hasil tracing menunjukkan balita tersebut sempat bertemu sejumlah anggota keluarga lain di Kendal. Mereka telah diminta menjalani karantina mandiri. 

Hasil tracing juga menemukan rumah anak itu bersampingan dengan tempat kos. Kemudian, puskesmas setempat mendata siapa saja yang tinggal di tempat kos tersebut.

Siti menambahkan, pasien anak asal Nusukan melakukan perjalanan ke Boyolali bersama keluarganya dua pekan lalu. Keluarga tersebut awalnya berniat menjauhi Solo karena sudah menjadi zona merah penyebaran Covid-19. 

Setelah dua hari berada di Boyolali, anak tersebut mengalami demam tinggi kemudian dibawa kembali ke Solo dan menjalani rawat inap di RS dr Oen Kandangsapi. Hasil tracing menemukan anak tersebut tinggal bersama dua keluarga lain dalam satu rumah. Totalnya ada 10 jiwa dalam satu rumah. 

"Akhirnya, mereka kami minta karantina mandiri di rumah. Seluruh kebutuhan disuplai oleh kelurahan. Karena, bisa saja anak itu tertular salah satu anggota keluarga di rumah, atau saat bepergian itu. Kami mengantisipasi semua risiko," paparnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement