Sabtu 25 Apr 2020 17:00 WIB

Bahaya Jika Orang Tua Pilih Kasih Terhadap Anak

Sikap adil orang tua berpengaruh kepada anaknya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Bahaya Jika Orang Tua Pilih Kasih Terhadap Anak. Foto: Momentum kebersamaan orang tua dan anak saat ini bisa menjadi sangat berharga (Foto: ilustrasi kebersamaan orang tuan dan anak)
Foto: Flickr
Bahaya Jika Orang Tua Pilih Kasih Terhadap Anak. Foto: Momentum kebersamaan orang tua dan anak saat ini bisa menjadi sangat berharga (Foto: ilustrasi kebersamaan orang tuan dan anak)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang Tua dituntut berlaku adil menyamakan pemberian untuk anak-anaknya kecuali yang telah ditentukan Allah SWT dalam hal waris. Sikap adil orangtua bepengaruh besar terhadap masa depan anak terutama dalam sikap bakti dan ketaatan anak kepada orang tua di kemudian hari.

Dr Muhammad Nur Abdullah Hafiz Suwaid dalam bukunya "Prophetic Parenting Cara Nabi Mendidik Anak" mengatakan, seorang anak yang merasa orang tuanya lebih sayang kepada saudaranya, akan membuat anak menjadi liar. Karena pilih kasih ini akibatnya orangtuanya tidak sanggup menghadapi keliaran dan kedengkian anaknya.

Baca Juga

"Bagaimana saudara-saudara Yusuf ketika mengetahui bahwa sang bapak (Nabi Yakub) lebih sayang kepada salah satu anaknya, menuduh sang bapak telah melakukan kesalahan yang tak termaafkan," katanya.

Muhammad menuturkan sikap tidak adil Nabi Yakub terhadap putra-putranya yang lain diabadikan dalam Alquran surah Yusuf ayat 8. "Yaitu ketika mereka berkata "Sesungguhnya Yusuf dam saudara kandungnya Buyamin lebih dicintai oleh ayah Kita daripada Kita sendiri, padahal kita ini satu golongan yang kuat. Sesungguhnya ayah Kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.”.

Kemudian, kata Muhammad, akibat orangtua diskriminatif hanya sayang kepada Yusuf dan Bunyamin, membuat mereka melakukan perbuatan keji dalam sejarah hubungan persaudaraan dan kekerabatan. Perbuatan keji putra-puta Nabi Yakub kata Muhammad diabadikan dalam surah Yusuf ayat 9-10.

"Bunuhlah Yusuf atau buanglah ke satu daerah yang tak dikenal supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dam sesudah itu hendaknya kamu menjadi orang-orang yang baik." Seseorang mereka berkata. " Jangan kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.".

Muhammad mengatakan apa yang dilakukan saudara Yusuf itu hanya karenaa Nabi Yakub sebagai orang tua tidak memberikan kasih sayang yang sama kepada anak-anak lainnya. Sehingga anak-anak yang merasa ketidakadilan itu berbuat makar kepada sodaranya sendiri. Untuk itu sebanyak apapun orangtua menyampaikan nasihat dan pengarahan, tidak akan menghasilkan apa pun.

"Selama mereka orang tua tidak bersikap Adil dan menyamaratakan dalam pemberian, baik secara material maupun spiritual," katanya.

Muhamad mengatakan, Rasulullah SAW telah menjelaskan secara gamblang, kepada kita tentang suatu kaidah yang agung dalam pencapain bakti anak dan ketundukannya kepada orangtua. Yaitu bersikap adil dan menyamakan pemberian.

Seperti diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari an-Nu'man bin Basyir ra, bahwa bapaknya membawanya menghadapi Rasulullah SAW Dan berkata. "Sesungguhnya aku akan memberikan budaku ini kepada anakku ini. "Rasulullah SAW bertanya, Apakah seluruh anakmu, engkau beri pemberian yang sama dengan pemberianmu kepadanya?" Dia menjawab, "Tidak." Rasulullah SAW bersabda, " Jangan engkau persaksikan aku dengan kejatan." Kemudian Rasulullah melanjutkan. "Apakah engkat mau kalau sikap berbakti yang mereka berikan sama?" Dia menjawab, "Ya." Beliau bersabda. "Kalau begitu tidak."

Hadits lain masih dari an-Nu'man bin Basyir ra. Rasulullah SAW bersabda" Berlaku adilah terhadap anak-anak kalian dam pemberian seperti kalian suka apabila mereka berlaku adil terhadap kalian dalam hal berbakti dan kelembutan.

Muhammad mengatakan, seperti disampaikan Asy-Syikh Abdul Ghani an-Nabulsi ra dalam komentarnya hadits-hadits pemberian kepada anak di atas menyampaikan. "Kesimpulan yang dapat ditarik dari hadis-hadis ini adalah bahwa tidak menyamaratakan pemberian kepada anak-anak hukumnya Haram. Karena membedakan antara anak yang satu dengan anak yang lain, dapat mengakibatkan timbulnya permusuhan, kedengkian, kebencian di antara mereka, yang menyebankan terputusnya tali persaudaraan."

Di antara perhatian para ulama salaf tentang hal ini, mereka bersikap adil terhadap anak-anak mereka walaupun hanya dalam masalah ciuman. Hal ini kata Muhammad mereka lakukan untuk merealisasikan perintah Rasulullah SAW. Bahkan Rasulullah sendiri juga memerintahkan untuk bersikap Adil dalam hal mencium anak laki-laki dan anak perempuan.

Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Ana's ra. Bahwasanya seorang sedang duduk bersama Rasulullah SAW. Tidak lama kemudian datanglah anak laki-lakinya. Dia pegang lalu dia cium, dan dia dudukan di pangkuannya. Kemudian datanglah anak perempuannya. Dia pegang dan dia dudukan di sampingnya.Rasulullah SAW bersabda. "Engkau tidak berlaku adil terhadap mereka berdua."

Thawus mengatakan. "Sikap membeda-bedakan pemberian ini tidak diperbolehkan, walaupun hanya dalam masalah sepotong roti. Hal senada juga diungkapkan Ibnu Mubarak. Diriwayatkan juga yang semakna dengannya dari Mujahid dan Urwah.

"Metode pendidikan mana di dunian ini Dan sekolah guru mana di bumi ini yang sanggup mengingatkan tentang masalah remeh tentang berlaku adil dalam hal mencium dan duduk di pangkuan. Tidak lain adalah cahaya kenabian," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement