Ahad 26 Apr 2020 17:36 WIB

Polisi Jerman Ingatkan Bundesliga Soal Laga Tanpa Penonton

Serikat Polisi Jerman mengingatkan Bundesliga akan potensi ancaman kesehatan.

Polisi Jerman mengawal suporter klub (ILustrasi),
Foto: EPA/STR
Polisi Jerman mengawal suporter klub (ILustrasi),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Polisi Jerman mengingatkan Bundesliga akan potensi ancaman kesehatan memainkan pertandingan sekalipun tanpa penonton. Para suporter dikhawatirkan akan berkumpul di luar stadion.

Federasi Sepak Bola Jerman (DFL) tengah menemukan cara untuk melanjutkan musim 2019-20 di tengah pandemi virus corona. Kompetisi Bundesliga bisa digulirkan kembali pada pertengahan Mei, menurut sejumlah laporan, meski harus dimainkan di stadion kosong.

Wakil Ketua Serikat Polisi Jerman Jorg Radek mengatakan pihak berwenang keliru untuk percaya bahwa melarang suporter datang ke stadion sudah cukup untuk memastikan keselamatan publik.

"Mungkin kita bisa mengendalikan apa yang terjadi di dalam stadion. Ini tidak berlaku untuk ruang publik di luarnya. Stadion menjadi target potensial bagi suporter yang ingin mendukung tim mereka," kata Radek kepada media Jerman yang dikutip Goal pada Ahad (26/4).

"Itu akan menjadi sebuah musibah. Kita tidak bisa membiarkan adanya kerumunan besar di luar gerbang stadion. Ini tidak hanya dilarang, tetapi tidak bertanggung jawab."

Radek mengatakan bahwa polisi akan kesulitan untuk mengatasi tugas tambahan bila liga top Jerman kembali bergulir dalam waktu dekat.

"Itu akan menjadi beban tambahan bagi kami," tambahnya. "Sejauh ini, kami dapat mengatasi tugas kami dalam situasi pandemi ini dengan sangat baik karena kami tidak menjaga banyak event-event besar."

"Ini karena tidak ada konser, tidak ada demonstrasi dan karena olahraga, terutama sepak bola juga dihentikan."

"Memberikan keamanan untuk pertandingan liga pada akhir pekan adalah beban besar bagi kami bahkan tanpa pandemi corona."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement