Selasa 28 Apr 2020 04:22 WIB

Ronaldinho Cerita Pengalaman Sebulan Dipenjara

Ronaldinho menghabiskan 32 hari di penjara Agrupacion Especialziada, Paraguay.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Mantan pemain sepak bola Brasil Ronaldinho Gaucho tiba di Hotel Palmaroga di Asuncion, Paraguay, Selasa (7/4). Ronaldinho dan saudaranya memasuki hotel sebagai tahanan rumah dalam kasus pemalsuan paspor.
Foto: EPA-EFE/NATHALIA AGUILAR
Mantan pemain sepak bola Brasil Ronaldinho Gaucho tiba di Hotel Palmaroga di Asuncion, Paraguay, Selasa (7/4). Ronaldinho dan saudaranya memasuki hotel sebagai tahanan rumah dalam kasus pemalsuan paspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai dibebaskan dari penjara di Paraguay, legenda timnas Brasil Ronaldinho angkat bicara. Ia mengatakan, mengalami masa sulit setelah ditangkap karena masuk Paraguay menggunakan paspor palsu.

"Kami benar-benar terkejut mengetahui bahwa dokumen itu tidak sah. Sejak itu niat kami adalah untuk bekerja sama dengan sistem peradilan untuk mengklarifikasi fakta," jelas Ronaldinho kepada ABC, dikutip Mirror, Senin (27/4).

Baca Juga

Ronaldinho menghabiskan 32 hari di balik jeruji besi penjara Agrupacion Especialziada, Paraguay. Mantan penggawa Paris Saint-Germain, Barcelona, dan AC Milan itu dinyatakan bersalah atas kasus tersebut. Ia bahkan tidak pernah menyangka kalau dokumen yang dibawa merupakan sesuatu yang illegal sebab semuanya sudah diurus langsung oleh pihak sponsor.

"Dari saat itu hingga hari ini, kami telah menjelaskan segalanya dan memfasilitasi semua yang telah diminta dari kami," sambung pria berusia 40 tahun.

Ronaldinho mengklaim dia mengunjungi Paraguay kali ini atas undangan Nelson Belotti, pemilik kasino Il Palazzo, untuk tampil di beberapa acara publisitas.

Tim hukumnya berargumen sejak penangkapannya, dokumen paspor telah diberikan kepadanya oleh sponsor. Dia awalnya ditangkap di Resort Yacht dan Klub Golf Paraguay, sebelum dipindahkan ke penjara Agrupacion Especializada.

Saat di penjara, Ronaldinho mengaku bermain sepak bola secara teratur, serta menerima perlakuan baik dari sesama narapidana.

"Sepanjang hidup saya, saya telah berusaha untuk mencapai tingkat profesional tertinggi dan membawa suka cita kepada orang-orang dengan sepak bola saya," kata dia.

Lebih lanjut, peraih Ballon d'Or 2005 mengaku sama sekali tidak punya prasangka buruk terhadap Paraguay. Doa telah membantunya melalui situasi tersebut.

"Kehangatan, kasih sayang, dan rasa hormat semua warga Paraguay telah terasa sejak hari pertama saya tiba di negara itu sampai hari ini, dan saya sangat berterima kasih. Saya memiliki keyakinan. Saya selalu berdoa agar segala sesuatu berjalan dengan baik dan mudah-mudahan ini akan segera berakhir," kata dia.

Itu bukan pertama kalinya Ronaldinho terlibat kasus ilegal mengenai paspornya. Sebelumnya, paspor Brasil dan Spanyol milik Ronaldinho disita pada 2019 di tanah kelahirannya sehubungan dengan masalah hukum yang terpisah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement