Kamis 30 Apr 2020 00:03 WIB

Banjir Rendam 2.000 Rumah di Pidie Jaya

Banjir dipicu oleh faktor intensitas hujan tinggi.

Banjir Bandang di Pidie
Foto: beritaterkini
Banjir Bandang di Pidie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir merendam kurang lebih 2.000 rumah di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Selasa (28/4) pukul 20.00 WIB. Akibatnya, dua kecamatan terendam air bah dan berdampak pada 2.000 kepala keluarga (KK).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengungkap, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie Jaya, sedikitnya delapan gampong di dua kecamatan terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 80-120 Sentimeter (cm).

Adapun wilayah gampong yang terendam meliputi Gampong Mns Mancang, Gampong Pante Beureunee, Gampong Blang Cut, Gampong Dayah Husen, Gampong Dayah Kruet dan Gampong Beuringen di Kecamatan Meurah Dua.

"Kemudian,  Gampong Mesjid Tuha dan Gampong Mns Lhok di Kecamatan Meureudu," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (29/4).

Agus mengatakan, banjir yang dipicu oleh faktor intensitas hujan tinggi tersebut juga merendam lima unit musala dan tiga sekolah. Menurut laporan hingga Rabu (29/4) pukul 07.00 WIB, banjir masih menggenangi rumah warga dengan TMA sekitar 50 sentimeter.

"Tetapi hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atas bencana alam tersebut," katanya.

Dia menyebutkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pidie Jaya telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait serta memberikan 2.000 nasi bungkus kepada warga yang terdampak banjir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement