REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola tidur yang baik turut memengaruhi imunitas. Bagaimana pola tidur yang baik saat puasa ditengah pandemi Covid-19?
Dokter spesialis penyakit dalam dr Irsyal Rusad SpPD menjelaskan, untuk orang dewasa, tidur sebenarnya cukup enam sampai delapan jam setiap hari. Sering kurang tidur, imunitas akan terpengaruh hingga dapat meningkatkan risiko terjangkit Covid 19 ketika terpapar virusnya.
"Karena itu mempertahankan minimal tidur enam sampai delapan jam per hari itu tetap harus diusahakan," ujar dokter Primaya Hospital Bekasi Timur, Jawa Barat itu kepada Republika.co.id.
Menurut Irsyal, saat puasa, orang sebaiknya tidur lebih awal, misalnya pukul 21.00 atau 22.00 WIB setelah sholat tarawih. Ia merekomendasikan bangun dan sahur di mendekati imsak.
"Saya kira sudah cukup," tambahnya.
Kalau merasa masih kurang tidur, menurut Irsyal, Anda bisa tidur siang. Mengantuk siang hari pada mereka yang berpuasa sebenarnya wajar terjadi, bisa karena kurang tidur malam harinya atau juga karena reaksi hipoglikemi. Penyebab lainnya adalah gula darah yang turun karena asupan kalori tidak ada seperti biasanya ketika kita tidak puasa.
Untuk mengatasinya, cobalah tidur yang cukup pada malam hari. Lalu, makan sahur. Saat sahur, perbanyak kandungan makanan tinggi protein dan berserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Tidur siang juga dianjurkan, tapi tidak boleh lama-lama. Cukup 30 sampai 60 menit di siang hari.
"Tidur siang hari yang lama juga tidak sehat dan akan mempengaruhi ritme tidur malam hari," kata Irsyal.