Rabu 29 Apr 2020 19:43 WIB

Piala Thomas dan Uber Digelar 3-11 Oktober 2020

PBSI akan menyusun strategi dalam lima bulan ke depan.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Piala Thomas dan Uber.
Piala Thomas dan Uber.

REPUBLIKA.CO.ID, AARHUS -- Kejuaraan bulu tangkis beregu paling bergensi di dunia, Piala Thomas dan Uber 2020 akan digelar pada 3-11 Oktober. Tempat tidak berubah tetap di Aarhus, Denmark. Hal ini diumumkan oleh Badminton World Federation (BWF) pada Rabu (29/4). Akibat pandemi Covid-19, Piala Thomas dan Uber 2020 sempat dua kali diundur. Sebelumnya Piala Thomas dan Uber dijadwalkan pada 16-24 Mei 2020, kemudian diundur menjadi 15-23 Agustus 2020 sebelum akhirnya ditetapkan 3-11 Oktober.

Kondisi tuan rumah ternyata tak memungkinkan untuk melaksanakan Piala Thomas dan Uber 2020 tanggal tersebut karena Pemerintah Denmark mengumumkan larangan mengumpulkan orang dalam skala besar hingga akhir Agustus 2020.  BWF dan Asosiasi Badminton Denmark telah menentukan bahwa bulan Oktober dirasa waktu yang paling tepat untuk Piala Thomas dan Uber.

Seperti tertulis dalam siaran pers yang dirilis BWF, hingga saat ini, BWF dan Badminton Denmark telah berdiskusi dengan WHO (World Health Organization) dan para ahli kesehatan, bahwa akan sangat sulit untuk menyelenggaraan turnamen sebesar Piala Thomas dan Uber sebelum bulan September.

Terkait pengumuman ini, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masih belum bisa menentukan langkah-langkah strategis dalam kejuaraan bergengsi tersebut. Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan, PP PBSI masih menunggu informasi jadwal turnamen sebelum perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020. 

"Persiapan ke Piala Thomas dan Uber masih belum bisa ditentukan karena penyusunan strateginya tergantung jadwal turnamen-turnamen sebelumnya. Kalau bulan Oktober, berarti kita punya waktu," kata Budiharto dalam keterangan resmi yang diterima Republik.co.id pada Rabu (29/4). 

"Kepastian tanggal ini akan menguntungkan untuk tuan rumah karena mereka sudah bisa menentukan langkah-langkah persiapan menuju kejuaraan tersebut. Tapi untuk para peserta, harus dilihat dulu turnamen apa yang dilangsungkan sebelumnya," lanjutnya. 

Jika kepastian Piala Thomas dan Uber telah ditentukan, BWF masih belum mengumumkan jadwal turnamen-turnamen internasional lainnya. Idealnya, ada turnamen-turnamen yang dilangsungkan sebelum turnamen sebesar Piala Thomas dan Uber sehingga atlet bisa kembali ke atmosfer pertandingan setelah absen bertanding cukup lama. 

"Memang akan lebih baik ada turnamen dulu sebagai pemanasan, pemain juga perlu berada di situasi kompetisi untuk membuat mereka lebih siap, lebih terbiasa dan lebih terkondisi. Karena latihan tanpa kompetisi itu feel-nya beda," kata Budiharto.

Terkait kondisi di Tanah Air, Budiharto mengatakan, penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber di bulan Oktober merupakan waktu yang ideal.  "Kalau lihat perkiraan di Indonesia, puncak Covid-19 akan ada di bulan Mei, jadi bulan Juli atau Agustus mudah-mudahan sudah bisa normal. Kalau perkiraan ini tepat, saya rasa Oktober ini waktu yang ideal. Artinya kita punya waktu bulan Agustus dan September untuk mematangkan persiapan, tapi sekali lagi, sangat tergantung di depannya ada turnamen apa," ujar Budiharto. 

Pada Piala Thomas dan Uber 2018 di Bangkok, Thailand, tim Tiongkok merebut Piala Thomas setelah mengalahkan Jepang dengan skor 3-1. Sedangkan tim Indonesia finis di semifinal. Piala Uber saat itu diraih tim Jepang dengan kemenangan telak 3-0 atas tuan rumah Thailand. Sebelumnya, Thailand mengalahkan tim Uber Indonesia di perempat final dengan skor 3-2.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement