REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Aparat Satpol PP Kota Depok masih menemukan sejumlah penjual takjil (makanan berbuka puasa) yang menimbulkan kerumunan warga. Aktivitas berjualan ini juga tidak menerapkan physical distancing atau menjaga jarak fisik.
"Kami mengingatkan penjual dan pembeli untuk menjaga jarak fisik dan gunakan masker sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona (Covid-19)," ujar Sekretaris Tim Covid-19 Satpol PP Kota Depok, Taufiqurakhman dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/4).
Dia mengutarakan, pihaknya bersama tim terus melakukan pemantauan ke seluruh wilayah di Kota Depok. Hingga saat ini masih ditemukan sejumlah pedagang yang menimbulkan kerumunan saat menjajahkan dagangannya.
"Jika kami menemukan banyak kerumunan orang, maka kami segera menegur," tuturnya Taufiqurakhman.
Menurut Taufiqurakhman, dia sudah mengingatkan warga untuk mengikuti aturan yang berlaku selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan hingga 12 Mei 2020. "Kami tidak dapat langsung melakukan pembubaran dan penertiban. Untuk itu, diminta kesadaran dari para pedagang dan pembeli untuk menerapkan physical distancing," terangnya.
Dia berharap, kepada seluruh penjual takjil maupun pembeli untuk tetap menjaga diri dengan physical distancing dan gunakan masker. "Tentunya ini sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kota Depok," harap Taufiqurakhman.