REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menegaskan tidak akan pernah menghentikan kompetisi Liga Italia Serie A musim ini. Menurutnya, menghentikan Serie A sama saja dengan mematikan sepak bola di Italia.
"Selama saya menjadi presiden FIGC, saya tidak akan pernah menghentikan musim kompetisi karena itu akan jadi kematian sepak bola Italia," kata Gravina dilansir dari laman Goal, Kamis (30/4).
Gravina mengaku punya banyak alasan untuk tetap mempertahankan Serie A. Dia pun menolak untuk menandatangani pembubaran kompetisi.
"Kecuali ada kondisi obyektif yang berkaitan dengan kesehatan semua yang terlibat. Tetapi seseorang harus memberi tahu saya dengan jelas dan menghentikan saya," tegasnya.
Gravina menyebut angka kerugian jika kompetisi musim ini dihentikan ada di kisaran 700 juta-800 juta euro. Sedangkan jika kompetisi dilanjutkkan tanpa penonton, kerugian hanya akan menembus 300 juta euro.
"Jika kami kembali dengan penonton, kerugian akan berjumlah 100-150 juta euro," katanya.
Ia menegaskan, FIGC memiliki tanggung jawab kontrak yang kuat terhadap mitra dan lembaga internasional seperti UEFA dan FIFA.
Perihal bergulirnya kembali kompetisi memunculkan dua kubu, yang setuju dan tidak. Salah satu yang tak setuju adalah Presiden Brescia Massimo Cellino. Sementara salah satu yang setuju adalah Presiden Lazio Claudio Lotito.
Saat kompetisi setop, juara bertahan Juventus unggul satu poin dari Lazio setelah 26 pertandingan. Lotito baru-baru ini mengatakan ia akan menerima satu pertandingan penentuan juara melawan Juventus untuk memutuskan scudetto Serie A musim ini.
"Ya, saya akan menerimanya. Tapi saya tidak pernah menanyakan pertanyaan itu pada diri saya. Memulai musim lagi tidak menguntungkan kita," katanya kepada La Repubblica.