REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menargetkan dapat melatih dua juta lebih pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Target diyakini bisa tercapai sebab kementerian telah meluncurkan program Pelatihan E-learning untuk Koperasi dan UKM pada Kamis (30/4).
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, lewat sistem pelatihan online tersebut, tidak menutup kemungkinan UMKM yang dilatih menembus empat juta lebih. Sebelumnya, kata dia, kementerian hanya menargetkan 25 ribu UMKM bisa dilatih dengan cara konvensional.
"Sebelumnya dalam satu kelas kita bisa layani 30 smpai 50 peserta. Kalau ini sekali tarik bisa langsung 500 perserta kita layani," ujarnya dalam peluncuran program Pelatihan E-learning secara virtual pada Kamis.
Melalui program tersebut, diharapkan semakin banyak UMKM yang bisa menjangkau materi pembelajaran sehingga dapat terus dikembangkan. "Program e-learning ini diluncurkan sebagai titik awal bagi seluruh jajaran koperasi dan UKM, baik di pusat maupun rekan-rekan di provinsi serta kabupaten dan kota untuk tangani UKM," tutur dia.
Menurut Arif, kegiatan peningkatan kapasitas koperasi dan UMKM harus terus berlangsung. Meski dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan physical distancing.
Pada tahap awal pelatihan ini, lanjutnya, akan difokuskan pada kebutuhan di masa pandemi. "Kita ada modul pelatihan di pemasaran online, bagaimana usaha mikro kecil yang terkendala pemasaran bisa lakukan pemasaran online supaya terhubung dengan platform digital, kita dampingi," jelas dia.
Pelatihan juga bakal diarahkan ke kegiatan ekspor. Ia menilai, sekarang produk UMKM memiliki peluang ekspor.
"Produk UMKM kita kini dinilai jauh lebih murah karena rupiah terdepresiasi. Jadi kami berupaya berikan kemampuan kepada rekan-rekan sahabat koperasi dan UMKM untuk tingkatkan kapasitas dalam tata kelola ekspor," ujar Arif.
Ia menyebutkan, pelaku usaha yang ingin mengikuti pelatihan ini dapat mengakses edukukm.id. "Jadi sistemnya first in first out, yang daftar lebih dahulu yang akan kita layani," jelasnya.