Ahad 03 May 2020 09:22 WIB

Petronas Tambah Produksi Gas 31,5 MMSCFD

Proyek pengembangan Lapangan Bukit Tua Phase-3 menyerap dana 15 juta dolar AS.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petronas Carigali Ketapang II Ltd sukses menyelesaikan proyek pengembangan Lapangan Bukit Tua Phase-3.
Foto: AP
Petronas Carigali Ketapang II Ltd sukses menyelesaikan proyek pengembangan Lapangan Bukit Tua Phase-3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petronas Carigali Ketapang II Ltd sukses menyelesaikan proyek pengembangan Lapangan Bukit Tua Phase-3. Proyek Bukit Tua Phase-3 mampu memproduksi gas hingga 31,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan selain untuk menambah produksi gas sebesar 31,5 MMSCFD, Bukit Tua Phase-3 juga akan memproduksi minyak sebesar 3.182 barel minyak per hari (bph).

“Proyek pengembangan Bukit Tua Phase-3 merupakan proyek yang sangat penting, mengingat tambahan produksi migas yang dihasilkan cukup besar yang akan sangat bermanfaat bagi konsumen. khususnya di Jawa Timur,” kata Dwi, Ahad (3/5).

Proyek yang berada di perairan Madura, Jawa Timur itu menyerap dana investasi sebesar 15,1 juta dolar AS. Proyek Bukit Tua Phase-3 merupakan proyek kelima yang telah onstream dari sebelas proyek yang ditargetkan SKK Migas pada 2020.

Empat proyek yang telah onstream pada kuartal I 2020 adalah proyek Grati Pressure Lowering, proyek pengembangan Lapangan Gas Randugunting, proyek pengembangan Lapangan Gas Buntal-5, dan pembangunan Sembakung Power Plant. Proyek-proyek tersebut memberikan tambahan produksi gas 80 MMSCFD dan menghasilkan listrik 4 MegaWatt (MW).

“Walaupun kondisi sangat sulit, harga minyak rendah dan pandemi Covid-19, kami sangat mengapresiasi kinerja dari KKKS Petronas yang tetap berkomitmen dalam mengawal keberhasilan proyek Bukit Tua Phase-3. Ini menjadi bukti bahwa proyek migas tidak akan berhenti walaupun dalam kondisi sulit seperti sekarang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Serta masyarakat setempat ditengah berkurangnya aktivitas ekonomi akibat Covid-19. Ini semakin menegaskan pentingnya hulu migas sebagai penggerak perekonomian nasional,” kata Dwi.

Dwi juga mengapresiasi pemerintah pusat dan daerah yang memberikan kelonggaran dan dukungan bagi upaya mobilitas personil dan material di tengah upaya penanggulangan Covid-19. “Dukungan yang diberikan semakin memperkuat keyakinan kami bahwa proyek hulu migas yang ditargetkan onstream pada 2020 dapat direalisasikan sesuai waktu yang telah ditetapkan,” kata Dwi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement