REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur meminta Bandara Sepinggan tetap ditutup hingga 31 Mei 2020, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
“Saya sudah kirim surat kepada dirjen Perhubungan Udara (Kemenhub), minta agar Bandara Sepinggan tetap melaksanakan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Sabtu (3/5).
Dalam Permenhub Nomor 25 Tahun 2020, dijelaskan bandara ditutup sampai 31 Mei 2020 untuk penerbangan komersial terjadwal yang mengangkut penumpang. Penutupan bandara berkenaan dengan pencegahan penyebaran virus corona, virus yang menyebabkan Covid-19.
Sejumlah penerbangan masih dibolehkan dengan syarat-syarat khusus, seperti penerbangan yang mengangkut bantuan alat kesehatan, penerbangan pejabat negara, dan penerbangan kargo atau penerbangan angkutan barang.
Sebelumnya dikabarkan ada maskapai swasta yang akan membuka jalur penerbangan khusus ke dan dari Balikpapan mulai Ahad (3/5). Penerbangan maskapai tersebut berkategori mengangkut penumpang. “Memang masih ada pengecualian, yaitu penerbangan kargo dan yang dengan syarat-syarat khusus tersebut. Tapi penerbangan komersial untuk umum kita minta tetap tutup sampai tanggal 31 Mei,” kata Rizal.
Wali Kota menegaskan, Balikpapan sudah zona merah dalam penyebaran Covid-19. Sudah ada transmisi atau penularan lokal, di mana ada pasien positif tertular Covid-19 walau pun tidak punya riwayat berpergian ke mana-mana.
Kemudian juga sudah terbukti pasien yang positif sebelumnya pergi dari Balikpapan dan tertular Covid-19 di daerah atau negara lain, dan kemudian membawa sakitnya pulang.
Rizal juga mengutip kajian dari Universitas Hasanuddin di Kota Makassar, puncak wabah terjadi pada Mei ini, di mana sejumlah besar tes swab bisa dilakukan dan hasilnya bisa didapat dengan cepat. “Jadi kami antisipasi dengan lebih kami perketat lagi pergerakan orang,” tegas Wali Kota.
Bandara Sepinggan di Balikpapan ditutup dari penerbangan komersial sejak Sabtu 25 April hingga 31 Mei 2020. Sejak hari itu ratusan jadwal penerbangan dibatalkan dan ribuan penumpang harus menunda atau menjadwal ulang penerbangannya.