Senin 04 May 2020 07:08 WIB

Menlu AS: Ada Sejumlah Bukti Corona Berasal dari Lab Wuhan

Menlu AS meyakini, virus corona tipe baru merupakan buatan manusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa virus corona tipe baru bukanlah virus yang muncul secara alami, melainkan hasil rekayasa genetika di laboratorium Wuhan, China.
Foto: AP Photo/Sait Serkan Gurbuz
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa virus corona tipe baru bukanlah virus yang muncul secara alami, melainkan hasil rekayasa genetika di laboratorium Wuhan, China.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan, ada sejumlah besar bukti yang menunjukkan bahwa virus corona tipe baru penyebab Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Pernyataannya berlawanan dengan keterangan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS yang menyebut virus tersebut bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis.

“Ada sejumlah besar bukti bahwa (virus) ini berasal dari laboratorium di Wuhan,” kata Pompeo kepada ABC News “This Week” pada Ahad (3/5).

Baca Juga

Menurut Pompeo, sejauh ini para ahli terbaik berpikir bahwa Covid-19 merupakan buatan manusia. Dia menyatakan bahwa dirinya tidak punya alasan untuk tidak mempercayai hal itu pada saat ini. Pompeo pun sempat mengomentari keterangan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS yang mengatakan Covid-19 bukan buatan manusia.

“Saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa mereka salah,” katanya.

Departemen Luar Negeri AS belum memberikan respons atas pernyataan Pompeo. Pada Kamis pekan lalu, Kantor Direktur Intelijen Nasional AS mengatakan setuju dengan konsensus ilmiah luas bahwa Covid-19 bukan buatan manusia.

Beberapa pejabat AS yang mengetahui tentang pelaporan dan analisis intelijen telah mengatakan, selama berpekan-pekan mereka tidak yakin ilmuwan China mengembangkan virus corona di laboratorium senjata biologis milik pemerintah. Para pengikut teori konspirasi meyakini Covid-19 bocor dari tempat tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Cina Le Yucheng kembali menegaskan bahwa virus corona baru penyebab Covid-19 bukan berasal dari laboratorium di Wuhan. Terkait hal ini, dia meminta publik mendengarkan keterangan para ahli dan tak menggunakan teori konspirasi.

Le mengatakan, penyingkapan sumber virus korona adalah masalah sains yang serius dan kompleks. Hal ini harus dikaji dan diteliti oleh para ilmuwan serta pakar medis.

“Sesuatu yang aneh sekarang adalah bahwa beberapa tokoh politik, yang diduga ekonom dan intelijen, memberikan laporan sensasional soal sumber Covid-19. Secara luas dikonfirmasi oleh para ahli bahwa Covid-19 bukan dari laboratorium,” ujar Le saat diwawancara NBC yang trasnkripnya diterbitkan Kementerian Luar Negeri Cina pada Kamis (30/4).

Dia mengatakan, 27 ahli profesional telah menyatakan Covid-19 bermula secara natural dan tidak disintesis secara artifisial. Keterangan mereka diterbitkan di Lancet, jurnal medis kredibel.

“Kita perlu mendengarkan para ahli, bukan politisi. Kita perlu menghormati sains dan menahan diri dari menggunakan teori konspirasi,” ujar Le.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement