Selasa 05 May 2020 17:08 WIB

Tukang Cukur dan Penjual Bunga di Spanyol Diserbu Warga

Spanyol mulai melonggarkan pembatasan sosial dengan membuka bisnis.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Sejumlah orang berolahraga di jembatan Toledo, Madrid, Spanyol, Ahad (3/5). Warga Spanyol memenuhi jalan-jalan kota untuk melakukan olahraga setelah tujuh minggu mengalami lockdown sebagai upaya melawan Covid-19
Foto: AP / Manu Fernandez
Sejumlah orang berolahraga di jembatan Toledo, Madrid, Spanyol, Ahad (3/5). Warga Spanyol memenuhi jalan-jalan kota untuk melakukan olahraga setelah tujuh minggu mengalami lockdown sebagai upaya melawan Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Penata rambut, pedagang besi, dan toko bunga di Spanyol telah dibuka meski dengan pembatasan sejak Senin (4/5). Bisnis tersebut pun langsung diserbu oleh warga yang telah lama berada di dalam rumah untuk menghambat penyebaran virus corona.

"Tiga hari pertama sudah penuh," kata tukang cukur di Madrid, Alfonso Sanchidrian. Dia sibuk dengan pelanggan yang terus datang untuk menata rambut yang tertahan karena pembatasan berkegiatan di luar rumah.

Baca Juga

Penjual bunga bernama Fernando Ramos juga merasakan nasib yang sama. Dia mendapatkan limpahan pemesanan bunga setelah pelonggaran diberlakukan di Spanyol. Dengan mengenakan perisai plastik di wajahnya dan menyemprot meja dengan desinfektan, dia melayani pembeli yang memasuki toko satu per satu.

"Saya membeli hadiah untuk ulang tahun saudara perempuan, dan satu untuk saya...," kata pelanggan Maria Antonieta Roda yang membawa bunga lili putih keluar dari toko Ramos.

Bisnis tersebut mulai berjalan setelah pemerintah Spanyol memulai rencana empat fase untuk membuka kembali negara pada akhir Juni. Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan, untuk memastikan keamanan dari proses transisi tersebut, enam juta masker akan didistribusikan.

Pekerja Palang Merah membagikan masker di stasiun metro Madrid ketika pelonggaran lockdown dibarengi dengan kewajiban menggunakan pelindung wajah di  transportasi umum. Penumpang yang menyeberang dari pulau liburan Ibiza ke Formentera diuji virus corona sebelum mendarat.

Meski tahapan pelonggaran telah dijalankan, terdapat penentangan terhadap rencana perluasan keadaan darurat. Sanchez harus meminta persetujuan parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat yang berakhir pada 9 Mei.

Sebelum pembukaan bisnis, selama akhir pekan, orang-orang di seluruh Spanyol diizinkan keluar dari rumah untuk pertama kalinya setelah tujuh pekan pembatasan ketat. Lari, pengendara sepeda, dan pejalan kaki turun ke jalan berbondong-bondong dan beberapa pantai penuh sesak. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement