Rabu 06 May 2020 03:43 WIB

Dapur Umum YBM PLN Sediakan 10 Ribu Makanan Berbuka

Program ini berjalan dari 1 hingga 20 Mei

Rep: Rossi Handayani / Red: Hiru Muhammad
Lembaga Amil Zakat Korporat, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama dengan PLN Peduli, Askar Kauny, Gelora Energi Wakaf, serta dukungan Pemda dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjalankan program Dapur Umat Ramadhan 1441 Hijriah. Dapur Umat yang berada di 20 lokasi, menyediakan 10.000 makanan siap saji untuk berbuka, takjil dan iftar.
Foto: istimewa
Lembaga Amil Zakat Korporat, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama dengan PLN Peduli, Askar Kauny, Gelora Energi Wakaf, serta dukungan Pemda dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjalankan program Dapur Umat Ramadhan 1441 Hijriah. Dapur Umat yang berada di 20 lokasi, menyediakan 10.000 makanan siap saji untuk berbuka, takjil dan iftar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Lembaga Amil Zakat Korporat, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama dengan PLN Peduli, Askar Kauny, Gelora Energi Wakaf, serta dukungan Pemda dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjalankan program Dapur Umat Ramadhan 1441 Hijriah. Dapur Umat yang berada di 20 lokasi, menyediakan 10.000 makanan siap saji untuk berbuka, takjil dan iftar.

"Kita memang sudah memesan food truck untuk kebutuhan siap saji di daerah Pak Kumis (Padat Kumuh dan Miskin). Di samping food truck, kita juga stay di masjid karena kebutuhan kita kan sampai 1.000 paket" kata Ketua III Bidang Koordinasi Unit dan Kerjasama Strategis YBM PLN, Herry Hasanuddin, Selasa (5/5).

Program ini berjalan dari 1 hingga 20 Mei, sebanyak 10 lokasi dapur umat yang digelar  berada di Jakarta, Bogor tiga lokasi, Tangerang tiga lokasi, Depok dua lokasi, dan Bekasi dua lokasi. Setiap hari dalam satu lokasi dapat menyajikan 500-1.500 makanan."Alhamdulillah dari testimoni yang ada mereka sangat terbantu, di beberapa tempat juga dihadiri oleh lurah, RT/RW," kata dia.

Memasuki bulan Ramadhan kali ini juga bersamaan dengan adanya pandemi covid-19, untuk itu YBM PLN ingin membantu mereka yang membutuhkan dan terkena dampak dari pandemi. Herry mengatakan, saat ini buka puasa menjadi suatu masalah bagi mereka yang tinggal di kawasan Pak Kumis, karena di antara mereka ada yang tidak memiliki penghasilan, terkena pemutusan kerja dan lainnya.

Selain itu, melalui Dapur Umat juga menggandeng sejumah relawan yang ikut serta membagikan makanan berbuka. Biasanya, makanan berbuka dibagikan secara langsung dengan jumlah massa yang banyak, namun karena adanya virus ini maka makanan dibagikan langsung ke rumah.

Ia mengatakan, pekerja seni atau manusia besi yang biasa berada di kawasan Kota Tua juga diajak untuk ikut bergabung. Selain dapat ikut membantu warga yang membutuhkan, mereka juga kembali memiliki penghasilan.    

Tidak hanya itu, para koki yang telah berhenti bekerja dari hotel dan restoran juga diajak ikut serta memasak makanan. Sebanyak 15 koki diajak untuk bersama-sama membantu dalam kegiatan sosial. 

"Harapan pertama, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka yang berpuasa, sehingga mereka tidak kesulitan untuk makanan buka puasa, dan berbagi  kegembiraan karena mereka mendapatkan makan yang layak," kata Herry.

Adapun Dapur Umum merupakan bagian dari Ketahanan Pangan yang dijalankan oleh YBM PLN. Sebelumnya YBM PLN juga turut membantu dalam ketahanan pangan dengan memberikan sembako kepada mereka yang terkena dampak dari covid-19. 

Sebelum ramadhan paket sembako telah diberikan kepada 100 ribu penerima manfaat di seluruh Indonesia yang berada di kawasan instalasi dan kantor pelayanan PLN. Kemudian menjelang Idul Fitri YBM PLN juga akan kembali membagikan 100 ribu paket, dengan penerima bantuan yang berbeda secara nasional. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement