Rabu 06 May 2020 06:16 WIB

24 Warga Kebon Kacang dan Penelusuran 3 Penumpang Positif

Transportasi publik berpotensi jadi lokasi persebaran Covid-19

Rep: Amri Amrullah/Nugroho Habibi/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas gabungan menyerahkan bantuan sembako kepada warga sebagai bantuan pangan akibat wabah COVID-19 di kawasan RW 03 Kebon Kacang, Jakarta, Ahad (12/4/2020). Bantuan sembako Pemprov DKI Jakarta tersebut guna meringankan beban perekonomian warga setempat yang terdampak COVID-19 di wilayah DKI Jakarta selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Petugas gabungan menyerahkan bantuan sembako kepada warga sebagai bantuan pangan akibat wabah COVID-19 di kawasan RW 03 Kebon Kacang, Jakarta, Ahad (12/4/2020). Bantuan sembako Pemprov DKI Jakarta tersebut guna meringankan beban perekonomian warga setempat yang terdampak COVID-19 di wilayah DKI Jakarta selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah ditemukan seorang warga yang meninggal akibat positif Covid-19, ratusan warga yang berada di dua RW yakni RW 07 dan RW 09, Kelurahan Kebon Kacang, Jakarta Pusat melakukan rapid test secara massal dan serentak. Sebanyak 24 warga sementara dinyatakan positif Covid-19 dari pemeriksaan awal tersebut.

Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, sebanyak 24 warga yang positif tersebut merupakan hasil dari rapid test dari 160-170 orang dari target 200 orang di dua RW tersebut. Setelah diketahui 24 warga tersebut hasil awal rapid testnya positif, mereka langsung dilakukan karantina.

Erizon menekankan walaupun hasil rapid test positif, namun belum tentu 24 warga tersebut semuanya Covid-19. "Perlu dilakukan PCR lagi. Mereka juga sudah dikarantina, 14 di Wisma Atlet, 7 ke RSAL dan 3 di isolasi rumah," kata Erizon kepada wartawan, Selasa (5/5).

Dia menambahkan, setelah dilakukan karantina mereka langsung dilakukan test PCR-nya saat itu juga. Hasilnya kalau cepat akan keluar tiga hari dari hari ini. Apabila hasil dari 24 warga tersebut tetap positif, menurut dia, mereka terutama 3 orang yang masih menjalani isolasi di rumah akan langsung ditangani di RS atau di Wisma Atlet, seperti 21 warga lain yang sudah dirawat di Wisma Atlet dan RSAL.

Sebelumnya Lurah Kebon Kacang, Aiman mengatakan pemeriksaan rapid test tersebut dilakukan kawasan Masjid Jami Al Ma'mur, Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat. Dia mengakui memang ada ketidaktaatan warga sekitar menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga terjadi penularan ke beberapa warga dan seorang diantaranya meninggal dunia.

Ketidakpatuhan tersebut, jelas dia, seperti tidak mengurangi, tetap beraktivitas di luar rumah. Warga tidak menggunakan masker dan tetap berkumpul di keramaian. "Hasilnya ditemukan beberapa orang positif, seperti prang tanpa gejala, dan seorang bahkan sampai meninggal dunia," kata Aiman.

photo
Petugas medis mengambil sampel penumpang KRL Commuter Line saat tes swab di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4). (ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

Ditelusuri

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno melakukan penelusuran terhadap tiga penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line yang dinyatakan positif Covid-19. Hasilnya, tiga penumpang tersebut bukan warga Kota Bogor.

“Ketiganya laki-laki. Tidak ada yang warga Kota Bogor. Hasil telusur kami, dua orang tinggal di Jakarta, satu orang tinggal di Sukabumi,” kata Retno.

Retno mengatakan, tiga penumpang itu diketahui bekerja di Jakarta. Setiap harinya, jelas Retno, mereka menggunakan KRL sebagai moda transportasi. Pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinkes DKI Jakarta dan Sukabumi agar mereka mendapatkan penanganan terkait tiga orang tersebut.

“Kami meneruskan ke dinas kesehatan setempat dan kepada yang bersangkutan. Kami sudah memberikan saran untuk segera mendapatkan penanganan,” ujar dia.

Meskipun bukan warga Bogor, Retno menyatakan, pihaknya tetap melakukan penelusuran kontak yang dilakukan tiga penumpang positif Covid-19 tersebut. Sebab, mereka telah melakukan perjalanan ke Kota Bogor dan mengikuti polymerase chain reaction (PCR) di Stasiun Bogor.

Diketahui, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat menggelar pemeriksaan PCR kepada penumpang dan petugas KRL di Stasiun Bogor pada 27 April 2020. Hasilnya, tiga penumpang dinyatakan positif Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Retno menambahkan, adanya penumpang positif Covid-19 di KRL membuktikan lokasi transportasi publik berpotensi menjadi tempat persebaran Covid-19. Oleh karena itu, dia meminta, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan bila beraktivitas di tempat umum.

“Tetap pakai masker, jaga jarak. Kalau tidak penting-penting banget tidak usah ke luar rumah. Kalau pakai moda transportasi umum, mempunyai risiko seperti itu yang kita tidak tahu,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement