Selasa 05 May 2020 23:02 WIB
Ramadhan

KB PII: Masuknya TKA di Ramadhan Merupakan Pengkhianatan

Masuknya TKA di Ramadhan Merupakan Pengkhianatan

LAZIS Catur Bakti KB PII sebar bantuan sembako kepada masyarakat di tengah Covid yang terjadi di tengah Ramadhan.
Foto: istimewa
LAZIS Catur Bakti KB PII sebar bantuan sembako kepada masyarakat di tengah Covid yang terjadi di tengah Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) Pusat, mengecam dengan keras dan meminta Presiden Jokowi untuk menghentikan masuknya TKA ke Indonesia di tengah masa wabah pandemo Covid 19 yang terjadi di tengah Ramadhan. Ini karena isu adanya TKA masuk ke Indonesia di tengah pandemi covid 19 sudah sangat meresahkan masyarakat.

"Diaaat kita memperketat aturan dg PSBB dan lainnya, tiba-tiba muncul isu masuknya ratusan atau bahkan ribuan Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia secara bertahap. Pemerintah perlu mengklarifikasi tebaran isu tersebir sekaligus melakukan investigasi ke lapangan,'' kata Nasurllah, di Jakarta, Selasa (5/4).

Menurutnya, jika ternyata benar ada TKA yang masuk ke Indonesia, Presiden Jokowi harus melakukan tindakan tegas kepada anggota kabinetnya yang memberikan izin tersebut. Bahkan, lebih tepat jika dilakukan reshuffle segera.

"Langkah ini patut dilakukan oleh Presiden, mengingat betapa ketatnya pihak aparat terutama kepolisian dalam menegakkan aturan yang terkait antisipasi penyebaran pandemi covid 19,'' tegasnya.

Bahkan, tegas dia, ada isu masuknya TKA ini sangat terasa menyakitkan karena terjadi ditengah umat Islam menjalanakan Ibadah Ramadhan."Bayangkan yang biasanya masjid dipenuhi jamaah, namun kali ini sepi karena sama-sama menghormati aturan protokol covid 19. Namun sangat disesalkan jika ada oknum tertentu yang mengatasnamakan jabatan negara, justru membiarkan TKA masuk ke wilayah NKRI dengan seenaknya. Jelas ini bentuk pengkhianatan terhadap nilai nilai luhur berbangsa dan NKRI."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement