REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat terus mengingatkan semua pihak untuk tidak lengah dan mewaspadai peningkatan kasus COVID-19 khususnya di luar Jakarta agar dapat benar-benar memutus mata rantai penyebaran.
"Memang betul kita melihat ada kecenderungan penurunan angka COVID-19 di Jakarta, namun bukan berarti kita menjadi santai sebab terdapat daerah lain yang mengalami peningkatan kasus," kata Kepala Divisi Palang Merah Remaja (PMR) dan Relawan PMI Pusat Exkuwin saat dihubungi di Jakarta, Rabu (6/5).
Hal tersebut diingatkan terkait adanya peningkatan angka COVID-19 di Jawa Timur dan Jawa Barat sehingga penting untuk diwaspadai masyarakat. Berdasarkan data perkembangan COVID-19 di Tanah Air hingga 5 Mei 2020 pukul 12.00 WIB sejumlah daerah di luar Jakarta mengalami peningkatan kasus.
Sebagai contoh ialah Jawa Barat dengan 1.300 kasus. Angka ini naik 48 kasus dari hari sebelumnya yakni 1.252 kasus, Jawa Timur 1.171 kasus atau mengalami peningkatan 47 kasus dari hari sebelumnya yakni 1.124 kasus. Kemudian di Jawa Tengah terdapat 849 kasus atau meningkat 51 kasus dari 4 Mei 2020.
Ia mengkhawatirkan jika hanya fokus pada penurunan angka di ibu kota, malah ada pihak atau masyarakat yang secara sembunyi-sembunyi melakukan pergerakan atau mudik dan tentunya berisiko besar dalam penyebaran COVID-19.
"Jadi kita terus intens mengingatkan ini pada teman-teman di daerah untuk mewaspadai," ujarnya.
Sejauh ini dalam penanganan COVID-19 di Tanah Air, kata dia, PMI sebagai bagian dari tim nasional tentunya berintegrasi dan sejalan dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah. Bentuk dukungan atau upaya yang dilakukan pemerintah itu termasuk pula terus mengisi kekurangan-kekurangan yang mungkin belum terlaksana.
Hal utama yang dilakukan PMI ialah melakukan disinfeksi baik itu menggunakan mobil besar untuk menyemprot jalan-jalan protokol, penggunaan mobil pick up untuk masuk gang-gang perumahan warga serta penyemprot tangan untuk digunakan rumah tangga.
Selain itu, PMI juga mengedukasi masyarakat untuk melakukan disinfeksi secara mandiri dengan peralatan sederhana termasuk cara pembuatannya. "Kita juga ada pelayanan kesehatan yakni rumah sakit PMI di Bogor yang sudah ditunjuk pemerintah untuk rumah sakit penanganan COVID-19," ujar dia.
Untuk petugas kesehatan PMI, terdapat catatan ada rekan di rumah sakit PMI Bogor yang hasil "rapid test" atau tes cepatnya menunjukkan hasil reaktif positif sehingga diisolasi di rumah masing-masing.