Kamis 07 May 2020 07:01 WIB

BSSN Soal Data Bukalapak: Data Aman, Itu Kasus Lama

BSSN Soal Data Bukalapak: Data Aman, Itu Kasus Lama

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
BSSN Soal Data Bukalapak: Data Aman, Itu Kasus Lama. (FOTO: Instagram/ririn.yulianto)
BSSN Soal Data Bukalapak: Data Aman, Itu Kasus Lama. (FOTO: Instagram/ririn.yulianto)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Badan Siber Sandi Negara (BSSN) mengatakan bahwa kabar mengenai data e-commerce Bukalapak yang dikabarkan bocor adalah pengungkapan kembali kejadian di tahun 2019.

"Setelah kejadian tersebut, Bukalapak dan BSSN sudah bersama-sama mengevaluasi dan memperbaiki sistem keamanan di Bukalapak. Kami juga sudah meninjau fasilitas riset Bukalapak untuk mengetahui sejauh mana Bukalapak berkomitmen dalam implementasi keamanan siber," ujar Kepala BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/5/2020).

Baca Juga: Usai Kebocoran Data Tokopedia, Kominfo Gandeng BSSN Amankan Data Pribadi

CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, juga angkat bicara perihal kabar tersebut. Senada dengan Hinsa, data pengguna di Bukalapak disebut Rachmat aman. "Perlu ditegaskan bahwa saat ini data konsumen aman di Bukalapak," ujarnya.

Dikarenakan data-security ini adalah sebuah risiko yang berkelanjutan, ke depannya, BSSN mendorong Bukalapak untuk terus melakukan tinjauan terhadap tata kelola keamanan informasi, implementasi standar keamanan dan regulasi perlindungan data pribadi, serta edukasi secara berkelanjutan kepada penggunanya.

Pakar Keamanan Siber, Alfons Tanuwijaya, juga mendukung pernyataan Chief Executive Officer Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, sebelumnya bahwa risiko terhadap keamanan siber adalah risiko yang dimiliki oleh semua pihak. Oleh karena itu, pengguna juga diharapkan dapat melakukan langkah-langkah pencegahan.

"Jika sampai kredensial pengguna bocor, logikanya sampai saat ini kemungkinan karena pengguna berhasil dikelabui [oleh oknum]," ujarnya.

Sebelumnya, dalam forum hacker RaidForums, terdapat dua akun yang mengatakan menjual data akun pengguna Bukalapak. Kedua akun tersebut mengaku memiliki 12 juta lebih data pengguna yang akan dijual.

Di tahun lalu, Bukalapak pernah mengalami kebobolan. Ada sekitar 13 juta akun penggunanya bocor lantaran diretas oleh peretas dari Pakistan dengan nama alias Gnosticplayer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement