REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Daud Bengkuah, Mahasiswa Pascasarjana Kajian Sejarah Islam, UIN Jakarta.
Ramadhan tahun ini kita dilanda musibah wabah berupa covid 19. Wabah ini pertama kali muncul di kota wuhan cina dan saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia.
Para ilmuan di tantang untuk menemukan obat dari virus yang sudah mematikan ratusan ribu nyawa. Amerika, mengklaim telah menemukan obat covid 19 dan siap untuk di pasarkan ke suluruh dunia.
Mendenar itu semua, saya merasa tertantang dengan pesan tersebut dan kemudian bertanya kepada sejarawan yang menjadi guru kami. Tujuannya agar bisa merujuk ke sumber primer. Apa pasal? Sebab terkait dengan wabah Covid 19 ini adakah sarjana klasik mendokumentasian temuannya?
Jawabannya, ternyatta sejauh ini kami hanya menemukan satu sumber primer yang menulis tentang obat wabah. Kisah itu ada pada sosok Imam Suyuthi. Dia seorang ilmuan islam klasik berasal dari Kairo, Mesir ,wafat pada tahun 1505 M.
Iman Suyuthi mendokumentasikan obat wabah yang saat itu pernah menimpa rakyat Mesir. Salah satu karyanya berjudul "Ar-Rahmah Fi Tibb wa Al-hikmah". Imam suyuthi menulis pada halaman 107.
Keterangan foto: Kitab "Ar-Rahmah Fi Tibb wa Al-hikmah", karya Imam suyuthi
Terjemahan sebagian kisah soal obat wabah dalam kitab tersebut adalah: ambil besi, panaskan sampai memerah lalu padamkan di dalam air berkali kali, setelah itu airnya digunakan sebagai minuman pasien, dengan izin Allah akan sembuh.
Dalam catatan sejarah, Mesir memang pernah di landa wabah yang maha dahsyat menelan ribuan bahkan jutaan umat manusia. Jejak peristiwa yang mengharukan ini terdokumentasi dengan cukup baik dalam kitab bazlul maun fi fadly tha'un karya Ibnu Hajar al Asqolani.
Kembali pada imam suyuthi, nama beliau sudah tidak asing lagi di kalangan santri tanah air karena kitab tafsir Jalalain karyanya dipelajari di pesantren-pesantren Indonesia.
Alangkah baiknya kisah obat wabah dari cendekiawan Muslim klasik ini menjadi renungan kita mengenai jejak wabah dalam peradaban manusia. Jejak wabah di Mesir pun hendaknya menjadi pelajaran kita semua, umat manusia.
Terimakasih kepada kanda Hamzah Al-Bangkai yang mengirimkan file kitab ini