REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara sudah memeriksa 541 sampel atau spesimen pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona tipe baru, penyebab Covid-19. Dari pemeriksaan itu, 50 di antaranya ditemukan positif Covid-19.
"Dalam keadaan normal, RS USU bisa melakukan pemeriksaan hingga 96 sampel per hari," ujar Ketua Tim Laboratorium Pemeriksa Covid-19 RS USU, Dewi Indah Sari Siregar, di Medan, Kamis.
Menurut Dewi, sebagai Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 pertama di Sumatra Utara (Sumut), RS USU memiliki tanggung jawab dan komitmen untuk membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19. Dewi menuturkan, RS USU juga mempunyai alat ekstraksi yang sifatnya otomatis.
"Jadi itu sangat membantu RS USU dalam pemeriksaan. Bahan-bahannya (reagensia) sebagian dibeli RS USU dan sebagian dengan bantuan dari Menristek Dikti dan Litbang Kemenkes RI dan BNPB,” ujarnya.
Dewi menjelaskan, fase pemeriksaan pertama adalah pengambilan sampel dengan swab yang kemudian dimasukkan ke virus transport media (VTM), selanjutnya ekstraksi virus, dan terakhir PCR.
"Metode pemeriksaan semuanya hampir sama dengan yang digunakan di seluruh Indonesia dengan tetap berkoordinasi dengan Puslitbangkes Kemenkes, baik dari segi hasil, kualitas pengendalian, dan pemantapan kualitas ekseternal," katanya.
Menurut Dewi, RS USU juga melayani pemeriksaan pasien umum atau warga yang mencurigai dirinya terkena Covid-19 Untuk mendapatkan pemeriksaan, Dewi mengungkapkan biayanya sekitar satu juta rupiah hingga dua juta rupiah per satu spesimen.
“Untuk pasien rujukan Covid-19, RS USU tidak membebani biaya karena biaya ditanggung USU, Mendikbud, dan bantuan pusat serta Pemprov Sumut," ujarnya.
RS USU memiliki kewajiban untuk melaporkan pemeriksaan spesimen itu terlebih dahulu kepada Litbangkes Kemenkes melalui sistem daring. Laporan juga diberikan kepada dinas kesehatan dan dapat juga dikirimkan ke RS yang merujuk.