REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanselir Jerman, Angela Merkel disanjung dunia sebagai salah satu dari sedikit pemimpin yang paling efektif melawan pandemi. Pers AS malah memanfaatkan ketokohan Merkel yang wanita ini untuk memojokkan Presiden Donald Trump yang tak punya strategi jelas dalam melawan pandemi dan acap menganggap rendah wanita.
"Mungkin kekuatan terbesar kami adalah pembuatan kebijakan yang rasional pada level tertinggi pemerintahan, ditambah kepercayaan rakyat kepada pemerintah," kata Hans-Georg Krausslich, kepala virologi University Hospital di Heidelberg kepada New York Times.
Merkel yang berlatar belakang pendidikan fisika yang membuatnya mendekati fenomena virologis yang sangat saintifik ini dengan paradigma sains, berhasil memimpin Jerman yang rasional dalam melawan musuh tak terlihat tetapi hanya sains yang paling tepat dan efektif dalam menjawabnya itu.
Dan kini, rasionalitas Merkel pula yang memberi lampu hijau kepada Bundelsiga guna menuntaskan kompetisi agar hidup masyarakat yang terkungkung pandemi ceria kembali oleh hadirnya lagi sepak bola.
"Sepak bola itu berarti bagi masyarakat. Manakala kami mulai lagi bermain pertengahan Mei ini maka akhir pekan pun akan lebih menentramkan semua orang," kata CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge kepada Sky Sports.
Dan ketenteraman dan keceriaan itu pula membuat dunia ingin segera mengikuti Bundesliga. Dunia juga antusiastis mengikuti bagaimana di tengah pandemi yang masih dahsyat marajalela ini Jerman menuntaskan sebuah kompetisi olahraga yang paling banyak ditonton umat manusia ini.
Oleh karena itu, "mata Eropa dan seluruh dunia akan tertuju ke kami," kata kapten Jerman dan Bayern Muenchen Manuel Neuer.