Sabtu 09 May 2020 19:14 WIB

Masyarakat Diajak Aktif Sediakan Kebutuhan Pangan

Komoditi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi wilayahnya

Warga menjemur jagung hasil panen (ilustrasi)
Foto: ANTARA/budi candra setya
Warga menjemur jagung hasil panen (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJENE -- Masyarakat terus diajak menjaga ketahanan pangan Terakhir, sinergi program 10 Rumah Aman dan Pustaka Bergerak menghasilkan program Open Donasi Bibit Pertanian, awal pekan ini.

Memanfaatkan lahan sekitar rumah, penguatannya difokuskan pada tanaman hortikultura. Donasi bibit tanaman pertanian ini nantinya akan dibagikan kepada masyarakat untuk dibudidayakan.

“Penguatan ketahanan pangan tetap menjadi hal utama, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini. Melalui Open Donasi Bibit Pertanian, masyarakat akan diajak berperan aktif dan mandiri menyediakan kebutuhan pangan sehatnya,” ungkap pendiri Pustaka Bergerak Nirwan Ahmada Arsuka, dalam siaran persnya, Sabtu (9/5).

Program Open Donasi Bibit Pertanian digulirkan resmi di RT 01 Lingkungan Galung Barat, Galung, Banggae, Majene, Sulawesi Barat, mulai Senin (4/5). Dimotori Onthel Pustaka Majene, program tersebut terbuka bagi donasi bibit lima komoditi pertanian. Sebut saja, Open Donasi bagi bibit jagung, sayuran, ubi jalar, tomat, hingga cabai. Program ini juga terbuka bagi donasi Polybag sebagai media tanamnya.

“Komoditi yang dipilih program Open Donasi Bibit Pertanian menurut profil masyarakatnya. Artinya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi wilayahnya. Dengan begitu, manfaat dari program ini bisa dirasakan seluruh elemen di daerah. Kami tentu berharap, komoditi pertanian itu bisa memberikan tambahan income besar setelah kebutuhan tiap keluarga terpenuhi,” kata Nirwan lagi.

Memenuhi dan menjaga pangan sehat bagi keluarga, Majene memang jadi sentra bagi beberapa produk pertanian. Mengacu https://humas.majenekab.go.id, area ini memiliki sedikitnya enam komoditi unggulan sektor pertanian pada 2013. Selain padi sawah, ada komoditi ubi jalar, jagung, kacang hijau, padi ladang, dan ubi kayu. Luas lahan keseluruhan untuk komoditi tersebut mencapai 4.610 Hektar.

Dari komposisi pertanian unggulan Majene pada 2013 tersebut, Jagung mampu menghasilkan produksi 2.492,9 ton. Sebarannya pun merata pada 8 kecamatan di Majene. Adapun ubi jalar memiliki kapasitas produksi 1.001, 17 ton dengan lahan di seluruh wilayah Majene.

Untuk komoditi hortikultura, Majene berhasil mengembangkan produksi cabai hingga wortel, kol (kubis), dan sayuran lainnya.

“Kami harus mengoptimalkan potensi yang ada. Kondisi dari lahan di sini memang sangat cocok untuk beberapa komoditi pertanian. Dan, itu yang kami dorong. Nantinya bibit yang masuk akan langsung didistribusikan kepada masyarakat. Apalagi, program ini didesain jangka panjang dengan momentum pandemi Covid-19,” jelas Pendiri Onthel Pustaka Majene, Muhammad Saleh.

Secara teknis, masyarakat bisa menerapkan program Open Donasi Bibit Pertanian di tiap jengkal lahan. Komoditi sayuran bisa mengoptimalkan fungsi dari pekarangan sehingga lebih mudah saat dibutuhkan. Untuk menyiasati social distancing, maka Onthel Pustaka Majene yang akan bergerak menjemputnya.

“Ide program Open Donasi Bibit Pertanian sangat bagus dan menginspirasi. Warga makin mandiri dan produktif di dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Di situ juga ada potensi bisnis dan value ekonomi menjanjikan. Partisipasi publik tentu sangat ditunggu di sini. Program Open Donasi Bibit Pertanian ini bisa diterapkan di daerah lain,” kata Kepala Staf Presiden Moeldoko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement