REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Momentum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi digunakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk melaksanakan pengetesan masif Covid-19 dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) atau tes swab.
Menurut Sekretaris yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad, pelaksanaan PSBB tingkat provinsi akan efektif apabila disertai dengan tes masif. Sebab, pergerakan masyarakat mulai menurun sehingga potensi penularan Covid-19 lebih rendah.
Wilayah Bodebek (Kota Bogor, Bekasi, Depok, Kabupaten Bogor, dan Bekasi) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang) yang merupakan zona merah Covid-19 diutamakan untuk pengetesan swab.
"Kita distribusikan test kit PCR sekitar 15.500 ke 10 kabupaten/kota tersebut. Kita minta kabupaten/kota yang untuk menghabiskan test kit tersebut dalam waktu satu pekan," ujar Daud di Kota Bandung, akhir pekan ini.
Daud mengatakan, tes swab secara masif dilakukan guna mendapatakan peta persebaran Covid-19 yang komprehensif. Dengan begitu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar dapat memprediksi puncak kasus COVID-19 dan mengantisipasinya.
"Dengan tes swab ini kita akan mendapatkan gambaran atau mapping yang jelas mengenai berapa sebetulnya angka positif di Jabar. Sehingga, nanti tergambar kasus akan mencapai puncak kapan dan kita bisa mengantisipasinya," katanya.