BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan bahwa terdapat penurunan kebutuhan alat pelindung diri (APD) di RSUD Kota Bogor seiring dengan melandainya kasus pasien positif Covid-19.
Dari 128 tempat tidur yang disediakan untuk merawat pasien Covid-19, saat ini hanya diisi oleh 31 pasien. Sementara pada bulan April, kebutuhan APD mencapai 200 unit per harinya. Kini berkisar 50 sampai 100 unit atau menurun hingga 75%.
AYO BACA : Wali Kota Bogor Temukan Praktik Menyimpang dalam Penyaluran Bansos
"Dengan jumlah pasien yang menurun ini, pemakaian APD yang biasanya berjumlah 200 pada awal-awal kasus dulu, sekarang paling-paling 50 sampai 100 (APD)," kata Ilham di Kota Bogor, Sabtu (9/5/2020), dilansir Republika, Minggu (10/5/2020).
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan, APD yang berkualitas baik dapat didaur ulang. Proses daur ulang tersebut dilakukan dengan cara dekontaminasi tingkat tinggi.
AYO BACA : Makam Misterius Ditemukan di Kontrakan Penganiaya Istri Siri di Bogor
Sekedar diketahui, dekontaminasi adalah menghilangkan kotoran dan mikroorganisme patogen dari suatu benda. Langkah itu merupakan proses awal untuk pengelolaan alat kesehatan bekas pakai.
"Di kita, limbah APD itu ada yang bisa dilakukan reuse, tetapi kalo yang tidak bisa kita buang," kata dia.
Ilham menambahkan, pengelolaan limbah B3 (bahan, berbahaya, dan beracun) di RSUD Kota Bogor juga telah dikerjasamakan dengan pihak ke tiga. Sehingga, tempat pembuangan diurus oleh pihak ketiga.
"Sudah sejak lama kita kerjasama dengan pihak lain. Mereka yang memproses, karena kan menang tidak boleh ditempatkan di sini," ungkapnya.
AYO BACA : Angkot Bogor Membludak Bawa Buruh Demo, Penumpang Diturunkan Polisi