REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang napi asimilasi Kementerian Hukum dan HAM ditembak polisi akibat kembali melakukan aksi tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Selain itu, 10 orang lainnya berhasil diamankan karena terlibat tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat) dan dengan kekerasan (curas).
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan berhasil mengungkap enam kasus curat, curas dan curanmor dalam satu pekan terakhir. Menurutnya, beberapa tersangka terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur yakni ditembak bagian kaki karena melawan dan melarikan diri.
"Dari para tersangka lainnya, ada yang merupakan asimilasi dari Menkumham. Jadi sekarang ini dilakukan penangkapan para tersangka yang dilakukan asimilasi," ujarnya di Polsek Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Ahad (10/5).
Menurutnya, beberapa tindak pidana curat dilakukan ke minimarket. Sedangkan curas yaitu perampasan sepeda motor yang dikendarai orang ditambah dengan aksi kekerasan dengan menodongkan senjata tajam. Salah satu pelaku adalah napi asimilasi yang melakukan tindak kejahatan usai bebas sebulan lalu. "Dia melakukan tindak pidana kejahatan dan diketahui dia merupakan asimilasi. Dia sudah empat kali melakukan kejahatan, dia residivis," katanya.
Bagi napi asimilasi, katanya, akan terdapat tambahan hukuman. Menurutnya, ditengah pandemi corona para tersangka nekat melakukan tindak pidana kejahatan yang membuat resah masyarakat.