REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) dilaporkan bakal mengadakan pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana penjadwalan kembalinya kompetisi liga-liga Erooa 2019/2020 pada, Senin (11/5) waktu setempat.
Nantinya, UEFA berharap untuk bisa melanjutkan musim mereka setelah pandemi virus corona mulai mereda di berbagai belahan Benua Biru.
Kelompok Kerja Kalender UEFA tengah bekerja sama dengan Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan Liga Eropa untuk membahas peluang kembalinya gelaran kompetisi Benua Biru.
Sepuluh klub Liga Primer Inggris merupakan anggota ECA, termasuk pemimpin liga Liverpool dan juara bertajan Manchester City, dengan lima klub Skotlandia termasuk Glasgow Celtic, Rangers dan Hearts.
Rincian yang melibatkan Liga Pro Belgia diharapkan akan diuraikan pada pertemuan umum hari Jumat (15/5) mendatang, setelah pemerintah memperpanjang larangan semua olahraga sampai 31 Juli.
Dilansir Sky Sports, Senin (11/5) nantinya, kelompok kerja UEFA akan membuat rekomendasi kepada eksekutif puncak badan pengurus paling lambat 27 Mei, ketika sebuah keputusan diperkirakan akan melanjutkan pertandingan Eropa musim ini.
Sebelumnya, kompetisi Ligue 1 Prancis dan Eredivise Belanda telah mengakhiri musim domestik mereka setelah pembatasan diberlakukan oleh pemerintah.
UEFA juga telah meminta liga-liga top Eropa, termasuk Liga Primer dan Liga Primer Skotlandia, untuk mempresentasikan rencana mereka kembali melakukan pertandingan pada 25 Mei, yang mencakup tanggal dan format pengembalian yang diusulkan.
Sebuah kelompok medis yang baru dibentuk oleh Profesor Tim Meyer, telah menasihati administrator UEFA untuk memastikan pendekatan yang konsisten di seluruh sepak bola Eropa.
"Sangat mungkin untuk merencanakan dimulainya kembali kompetisi yang ditangguhkan selama musim 2019/2020," jelas pernyataan Profesor Meyer, ketua Komite Medis UEFA beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, UEFA telah mengeluarkan pernyataan apabila musim 2019/2020 harus selesai, dengan memperioritaskan kompetisi domestik lebih dahulu. Hal itu perlu dilakukan demi menyelamatkan keuangan klub-klub di Eropa.