REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator liga PT Liga Indonesia Baru (PTLIB) diminta segera menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa untuk membahas nasib kompetisi yang belum jelas.
"Kami semua dari tim Liga 1 sudah sepakat dan sudah mengirimkan surat kepada PSSI dan PT LIB agar RUPS luar biasa ini bisa segera dilaksanakan," ujar Chief Operating Officer Bhayangkara FC Sumardji meminta saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (11/5).
Sumardji mengatakan, sedikitnya 14 tim Liga 1 yang juga pemegang saham, telah mengirimkan surat untuk menggelar RUPS luar biasa tersebut.
Mereka menghendaki adanya kepastian mengenai kompetisi setelah ditangguhkan akibat pandemi Covid-19 sejak Maret lalu, serta pembahasan mengenai subsidi tahap dua.
Adapun ke-14 klub itu yakni Arema FC, PSIS, Persebaya, Borneo FC, Madura United, Persija, Bali United, Persela, Persik, Barito Putera, Bhayangkara FC, Persiraja, PSM dan Persita.
"Klub-klub lain sudah mengajukan permintaan untuk membahas bagaimana nasib kelanjutan dari kompetisi," kata dia.
Ia berharap operator liga bisa segera mengambil keputusan perihal permintaan dari klub-klub tersebut agar masing-masing manajemen bisa segera menentukan langkah ke depannya.
Hingga saat ini, PSSI dan PT LIB memang belum memutuskan apakah kompetisi akan dilanjutkan ataupun tidak. Apabila sesuai rencana awal yakni pemerintah tak memperpanjang status darurat pada 29 Mei ini, maka kompetisi akan dilanjutkan pada Juli.
Namun jika status darurat pandemi Covid-19 kembali diperpanjang maka kompetisi akan dihentikan secara total. Sebagai gantinya PSSI dan PT. LIB membuka opsi menggelar turnamen pengganti.